Abstract
Gerakan literasi sekolah merupakan program penting untuk diberikan kepada peserta didik melalui aktivitas pembelajaran maupun kegiatan di luar kelas, menumbuhkan minat baca peserta didik diperlukan program yang terencana dan sistematis. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis implementasi program literasi sekolah dalam membentuk warga negara demokratis. Metode dalam penelitian ini ialah menggunakan diskripstif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara, Teknik analisis data menggunakan Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat dua pendekatan gerakan literasi sekolah dalam membentuk warga negara demokratis yaitu pertama, terintegrasi melalui semua mata pelajaran, lebih khusus melalui pendidikan kewarganegaraan. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang diberikan merupakan materi esensial dalam membentuk warga negara demokratis. Kedua, melalui kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler seperti karya ilmiah remaja yang menjadi unggulan sekolah dalam mengembangkan literasi peserta didik, hambatan program gerakan literasi sekolah dalam membentuk warga negara demokratis yaitu secara internal dan eksternal. Secara internal terdapat beberapa kesadaran peserta didik tentang motivasi minat membaca masih rendah dan faktor eksternal ialah kurangnya ketersediaan bahan bacaan yang berkaitan tentang warga negara demokratis.
References
Ahmad, S., Kristiawan, M., Tobari, T., & Suhono, S. (2017). Desain Pembelajaran SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III Berbasis Karakter Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Iqra Educational Journal, 2(2), 403-432.
Annisa, I.N., (2017). Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Di Sekolah Dasar (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Purwokerto).
Apple, M. W., & Beane, J. A. (Eds.). (2007). Democratic Schools: Lessons in Powerful Education. Heinemann.
Barton, D., & Hamilton, M. (1998). Local Literacies: Reading and Writing in One Community. London: Routledge.
Buchori, M. (2001). Pendidikan: yang Mencerdaskan dan Membebaskan. Jakarta: Erlangga.
Cogan, J. J. & Derricott R. (1998). Citizenship education for the 21st century an international perspective in education. London: Kogan Page.
Crick, B. (2004). Education for Citizenship and Democracy: Some Lessons from Recent British Experience. British Journal of Educational Studies, 52(3), 272-282.
Faradina, N. (2017). Pengaruh Program Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa Di SD Islam Terpadu Muhammadiyah an-Najah Jatinom Klaten. Jurnal Hanata Widya, 6(8), 60–69.
Gagné, R. M. (1985). The Conditions of Learning and Theory of Instruction. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Gee, J. P. (2008). Social Linguistics and Literacies: Ideology in Discourses. London: Routledge.
Gultom, A. F. (2022). Kerapuhan Evidensi Dalam Civic Literacy. Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, Dan Masyarakat, 5(1), 1-18.
Herman, J., & Ruud, V. (2006). Indikator on active citizenship for democracy: the social, cultural and economic domain. Paper by order of the cuncil of Europe.
Hope, M.A. (2012). Becoming citizens through school experience: A case study of democracy in practice. International Journal of Progressive Education, 8(3), 94-108.
Ichsan, A. S. (2018). Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah Islam (Sebuah Analisis Implementasi Gls Di MI Muhammadiyah Gunungkidul). https://doi.org/10.14421/Al-Bidayah.V10i1.189
Lankshear, C., & Knobel, M. (Eds.). (2008). Digital Literacies: Concepts, Policies and Practices. Peter Lang Publishing.
Lave, J., & Wenger, E. (1991). Situated Learning: Legitimate Peripheral Participation. Cambridge: Cambridge University Press.
Leu, D. J., Kinzer, C. K., Coiro, J., & Cammack, D. W. (2004). "Toward a Theory of New Literacies Emerging From the Internet and Other Information and Communication Technologies." In R. B. Ruddell & N. Unrau (Eds.), Theoretical Models and Processes of Reading (5th ed., pp. 1568-1611). International Reading Association.
Moje, E. B. (2008). "Foregrounding the Disciplines in Secondary Literacy Teaching and Learning: A Call for Change." Journal of Adolescent & Adult Literacy, 52(2), 96-107. doi:10.1598/JAAL.52.2.2.
Neuman, S. B., & Celano, D. (2006). "The Knowledge Gap: Implications of Leveling the Playing Field for Low-Income and Middle-Income Children." Reading Research Quarterly, 41(2), 176-201. doi:10.1598/RRQ.41.2.2
Nussbaum, M. C. (2000). Women and Human Development: The Capabilities Approach. Cambridge University Press
Patrick, J.J. (2003). Essential elements of education for democracy: what are they and why should they be at the core of the curriculum in schools?. Indiana University, USA.
Print, M., & Smith, D. (2000). Citizenship Education and Democracy. London: Routledge.
Putnam, R. D. (2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. New York: Simon & Schuster.
Rapanta, C., Vrikki, M., & Evagorou, M. (2021). Preparing Culturally Literate Citizens throughDialogue and Argumentation: Rethinking Citizenship Education. Curriculum Journal, 32(3), 475–494. https://doi.org/10.1002/curj.95.
Ross, A. (2012). Education for active citizenship: Practices, policies, promises. International Journal of Progressive Education, 8(3), 7-14.
Sari, D. A., & Supriyadi, S. (2021). Penguatan Literasi Budaya dan Kewargaan Berbasis Sekolah di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(1), 13. https://doi.org/10.12928/citizenship.v4i1.19409.
Setiawan, A. A., & Sudigdo, A. (2019). Penguatan Literasi Siswa Sekolah Dasar Melalui Kunjungan Perpustakaan. Prosiding Seminar Nasional PGSD, 24–30. https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/sn-pgsd/article/view/4703.
Shanahan, T. (2008). "Teaching Disciplinary Literacy to Adolescents: Rethinking Content- Area Literacy." Harvard Educational Review, 78(1), 40-59. doi:10.17763/haer.78.1.j480u2184642j130
Sufyandi, S., & Dewi, U., F., dkk. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Suyanto, S. (2012). Pendidikan Karakter di Sekolah: Konsep dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press.
Verba, S., Schlozman, K. L., & Brady, H. E. (1995). Voice and Equality: Civic Voluntarism in American Politics. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Veugelers, W. (2011). Theory and practice of citizenship education. The case of policy, science and education in the Netherlands. Revista de Educación, número extraordinario pp. 209-224.
Wajdi, F. (2021). Manajemen Perkembangan Siswa SD Melalui Peran Guru dan Orang Tua pada Masa Pandemi. Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 4(1), 41. https://doi.org/10.17977/um027v4i12021p41.
Yuki, L. K. (2020). Implementasi Literasi Budaya Kuda Kosong dalam Meningkatkan Minat Membaca pada Mahasiswa Universitas Putra Indonesia. Jurnal Soshum Insentif, 44–50. https://doi.org/10.36787/jsi.v3i1.215.
Yusuf, R., Sanusi, Razali, Maimun, Putra, I., & Fajri, I. (2020). Tinjauan Literasi Budaya dan Kewargaan Siswa SMA Se-Kota Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 8(2), 91–99. https://doi.org/10.23887/jpku.v8i2.24762.
Zikra, S. D. Z. S. (2019). Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Terhadap Peningkatan Minat Baca Siswa di SMAN 3 Takengon. Jurnal Libria, 10(2). https://doi.org/10.22373/4067.
Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .