Pemetaan Objek Wisata Desa Pandanrejo Kota Batu Berbasis Geographic Information System (GIS)
DOI:
https://doi.org/10.21067/jpig.v5i2.4794Keywords:
pemetaan, objek wisata, Geographic Information System (GIS)Abstract
Abstrak: Desa Pandanrejo merupakan desa wisata di Kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu. Tujuan penelitian yaitu memetakan sembilan objek wisata menggunakan aplikasi Arc. GIS 3.3. Pemetaan ini berguna untuk memberikan informasi kepada wisatawan tentang data spasial objek dan daya tarik wisata. Metode yang digunakan adalah survei dengan menetukan titik koordinat setiap objek wisata. Selanjutnya titik koordinat dijadikan input data pada aplikasi Arc.GIS 3.3. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi langsung ke objek wisata. Pengumpulan data sekunder meliputi Citra Quickbird Desa Pandanrejo, serta Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI). Analisis data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil pemetaan objek wisata di Desa Pandanrejo, maka ada sembilan objek wisata diantaranya: enam objek wisata alam dan tiga objek wisata budaya. Kesembilan objek wisata ini tersebar di empat dusun. Masing-masing objek wisata memiliki daya tarik wisata tersendiri berupa keindahan alam dan keunikan budaya.
Abstract: Pandanrejo Village is a tourism village in Bumiaji District, Batu Tourism City. The purpose of this study is to map nine tourism destination using the Arc. GIS 3.3 application. This mapping is useful to provide information to tourists about the spatial data of tourism destination. The study used survey method by determining the coordinates of each tourism destination. Furthermore, the coordinates are used as input data in the Arc.GIS 3.3 application. Primary data collection by direct observation to tourism destination. Secondary data collection are the Quickbird Image of Pandanrejo Village, as well as the Rupa Bumi Indonesia(RBI) map. Data analysis was performed descriptively. Based on the results of the mapping of attractions in the village of Pandanrejo, there are nine tourism destination: six natural tourism destination and three cultural tourism destination. These nine attractions are scattered in four hamlets. The tourism destination has its own tourist of natural beauty and cultural uniqueness.
References
Bahaire, T. & Elliott-White, M.1999. The Application of Geographical Information Systems (GIS) in Sustainable Tourism Planning: A review. International Journal of Sustainable Tourism, 7 (2), 159-174.
BPS. 2017. Kota Batu Dalam Angka 2017. Batu: Badan Pusat Statistik.
Damanik, Junianton dan Weber, Helmut. 2016. Perencanaan Ekowisata Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: PUSPAR UGM dan Andi.
Damayanti, S.N. dan R. Suprihardjo. 2016. Pembentukan Cluster Objek Daya Tarik Wisata. Jurnal Teknik ITS Vol. 5, No 1, 2016.
ESRI. 2012. Quick Start Guide to ArcGIS Online. New York: ESRI.
Gunn, C.A. 1994. Tourism Planning (3rd ed). New York: Taylor and Francis.
Hadiwijoyo, S.S. 2012. Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hamdani, A.F dan A.M.M. Jamil, 2016. Sistem Informasi Geografis (Konsep Dasar dan Perkembangan Aplikasinya). Malang: Ediide Infografika.
Holden, A. 2000. Environment and Tourism. London and New York: Routledge.
Nasution, S., Nasution, M. A., & Damanik, J. 2009 Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kualitas Objek Dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Sumatera Utara.
Nurhaliza, Nadya. 2017. Jenis-jenis Objek Wisata Alam yang Perlu Anda Ketahui, (Onlnie) (http://alimustikasari.com/jenis-jenis-objek-wisata-alam-yang-perlu-anda-ketahui/), diakses 20 Oktober 2019.
Yoeti, Oka A. 1996. Pariwisata Berbasis Budaya, Masalah dan Solusinya. Jakarta: PT.Pradnya Paramita.
Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Pitana, I. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Riwayatiningsih dan Purnaweni, Hartuti. 2017. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi dalam Pengembangan Pariwisata (Online), (Proceeding Biology Education Conference Vol. 14 (1): 154-161, Oktober 2017, diiakses Oktober 2019.
Sammeng, A. M. 2001. Cakrawala Pariwisata. Balai Pustaka.
Santosa, L.W. dan L. Muta’ali, 2014. Bentang Alam dan Bentang Budaya: Panduan Kuliah Kerja Lapangan Pengenalan Bentang Lahan. Yogyakarta: BPFG Universitas Gadjah Mada.
Saputro, E.P., F. Nurdiana, Y.T. Cahyono. 2006. Prospek Kepariwisatan dan Daya Tarik Daerah Tujuan Wisata. BENEFIT, Vol. 10 No 01, 2006.
Siswantoro, H. 2012. Kajian Daya Dukung Lingkungan Wisata Alam Taman Wisata Grojogan Sewu Kabupaten Karanganyar. Tesis. Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang.
Soekadijo, R. G. 2000. Anatomi Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Soemarwoto, O. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Suryadana, Liga M & Octavia, Vanny. 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata. Bandung: Alfabeta.
Taryana, Didik. 2015. Pengaruh Formasi Geologi Terhadap Potensi Mata Air Di Kota Batu, (Online), (http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-geografi/article/view/5063/1813), diakses 20 Oktober 2019.