Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam Pemetaan Laju Erosi Menggunakan Metode USLE di Sub DAS Cirasea

Authors

  • Efri Triana Nur Arifin Program Studi Sains Informasi Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
  • Ayi Susandi Program Studi Sains Informasi Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
  • Bayu Indra Budi Program Studi Sains Informasi Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
  • Dwiyantri Rahesanita Program Studi Sains Informasi Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
  • Isfan Fajar Satryo Program Studi Sains Informasi Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
  • Muhammad Fauzi Ali Program Studi Sains Informasi Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
  • Nisa Nurlatifa Rahmah Program Studi Sains Informasi Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
  • Yoga Munawar Khahfi Program Studi Sains Informasi Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

DOI:

https://doi.org/10.21067/jpig.v7i1.6649

Keywords:

Daerah Aliran Sungai, Erosi, Hulu DAS Citarum, Sub DAS Cirasea

Abstract

Abstrak: Upaya manusia yang memiliki hasrat untuk selalu meningkatkan perekonomian tentunya harus disertai upaya untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. Penambahan jumlah penduduk dan aktivitasnya berimplikasi pada perubahan penggunaan lahan dan berujung pada perubahan kualitas lingkungan. Salah satu dampak yang terjadi adalah terjadinya erosi. Salah satu DAS di Indonesia yang mengalami potensi erosi adalah DAS Citarum. Sub DAS Cirasea merupakan bagian Sub DAS yang berada di hulu DAS Citarum. Dengan berbagai permasalahan yang terjadi di Sub DAS Cirasea, maka sangat penting untuk diteliti dan mencari solusi pemecahan masalah akan hal tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Universal Soil Loss Equation (USLE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat erosi yang terjadi pada Sub DAS Cirasea. Hasil analisis menunjukan tingkat bahaya erosi (TBE) pada H1 dan H2 tergolong rendah (R) yaitu 0,09 dan 0,08. Sedangkan pada lahan kakao tergolong sedang (S), tinggi (T) dan sangat tinggi (ST). TBE pada lahan kakao yang sedang terdapat pada LK1b yaitu 3,70, sedangkan TBE yang sangat tinggi (ST) terdapat pada LK2b, LK2c, LK3b dan LK3c yaitu 16,10; 18,68; 18,24; 17,03. Hasil analisis tingkat bahaya erosi menyatakan bahwa yang tergolong kategori ringan mulai dari desa Ibun, Cihawuk, dan Sukamaju. Kemudian Erosi yang terjadi pada titik sampel juga tidak mempengaruhi produksi pertanian yang dikembangkan, para narasumber mengatakan bahwa berkurangnya produksi pertanian disebabkan oleh faktor lain seperti cuaca, hama dan juga kurangnya air.

Kata kunci: Daerah Aliran Sungai, Erosi, Hulu DAS Citarum, Sub DAS Cirasea

Abstract: Human efforts who have a desire to always improve the economy must of course be accompanied by efforts to maintain environmental sustainability. The increase in the number of residents and their activities has implications for changes in land use and leads to changes in environmental quality. One of the impacts is erosion. One of the watersheds in Indonesia that has the potential for erosion is the Citarum watershed. The Cirasea sub-watershed is part of the sub-watershed that is upstream of the Citarum watershed. With the various problems that occur in the Cirasea Sub-watershed, it is very important to research and find solutions to solve these problems. The method used in this study is the Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The purpose of this study was to determine the level of erosion that occurred in the Cirasea sub-watershed. The results of the analysis show that the level of erosion hazard (TBE) on H1 and H2 is relatively low (R), namely 0.09 and 0.08. Meanwhile, cocoa land is classified as medium (S), high (T) and very high (ST). TBE in cocoa fields that are currently found in LK1b is 3.70, while very high TBE (ST) is found in LK2b, LK2c, LK3b and LK3c which is 16.10; 18.68; 18.24; 17.03. The results of the analysis of the level of erosion hazard stated that those belonging to the mild category started from the villages of Ibun, Cihawuk, and Sukamaju. Then the erosion that occurred at the sample point also did not affect the developed agricultural production, the informants said that the reduced agricultural production was caused by other factors such as weather, pests and also lack of water.

Keywords: Watershed, Erotion, Upstream Watershed Citarum, Sub-watershed Cirasea.

References

Adil, A., & Kom, S. (2017). Sistem Informasi Geografis. Penerbit Andi.

Aprizon Putra, T. A. (2012). Penilaian Erosi Berdasarkan Metode USLE dan Arahan Konservasi pada DAS Air Dingin Bagian Hulu Kota Padang-Sumatera Barat. Jurnal Geografi.

Ari Widodo, K. J. (2015). Metode USLE untuk Memprediksi Erosi Tanah dan Nilai Toleransi Erosi Sebuah Sistem Agricultural di Desa Genengan Kecamatan Jumantono Karanganyar. Agrosains.

Berliana Sipayung, S. Chollanawati, N. Susanti, I. Aulia R, S. Maryadi, E. (2014). Pengembangan Model Persamaan Empiris Dalam Memprediksi Terjadinya Longsor di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum (Jawa Barat) Berbasis Data Satelit TRMM. Jurnal Sains Dirgantara, Volume XII No. I, 12 - 21.

Chaidar, A. N., Soekarno, I., Wiyono, A., & Nugroho, J. (2017). Spatial Analysis f Erosion and Land Critically of The Upstream Citarum Watershed. International Journal of GEOMATE, Vol 13 (37), 133-140.

Darmawan, K., & Suprayogi, A. (2017). Analisis Tingkat Kerawanan Banjir di Kabupaten Sampang Menggunakan Metode Overlay dengan Scoring Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 31-40.

Fadhil Imansyah, M. (2012). Studi Umum Permasalahan dan Solusi DAS Citarum Serta Analisa Kebijakan Pemerintah. Jurnal Sosioteknologi. Volume XXV No. II, 2012.

Halimatusadiah, S. Hadi Dharmawan, A. Mardiana, R. (2012). Efektivitas Kelembagaan Partisipasipatoris di Hulu Daerah Aliran Sungai Citaru. Jurnal Sosiologi Pedesaan. Volume VI No. I, 71-90.

Herawati, T. (2010). Analisis Spasial Tingkat Bahaya Erosi di Wilayah DAS Cisadane Kabupaten Bogor. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, Vol 7 (4), 413-424.

Irwansyah, E. (2013). Sistem Informasi Geografis: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi. DigiBook Yogyakarta.

Karlina, B., Damayanti, A., & Supriatna. (2018). Spatial Analysis of Erosion of The Upstream Citarum Watershed in Kabupaten Bandung. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 248 (pp. 1-8). IOP Publishing.

Komaruddin, N. (2008). Penilaian Tingkat Bahaya Erosi di Sub Daerah Aliran Sungai Cileungsi, Bogor. Jurnal Agrikultura, Vol 19 (3), 173-178.

Nurysyifa, F., & Kaswanto. (2019). Kelembagaan Program Citarum Harum Dalam Pengelolaan Sub DAS Cirasea, Citarum Hulu. Risalaha Kebijakan Pertanian Dan Lingkungan Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian Dan Lingkungan, 6(3), 121– 135.

Purnama, A. (2008). Pemetaan Kawasan Rawan Banjir di Daerah Aliran Sungai Cisadane Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Tugas Akhir. Institut Pertanian Bogor.

Puspaningsih, N. (1999). Studi Perencanaan Pengelolaan Lahan di Sub DAS Cisadane Hulu Kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, Vol 5 (2), 45-53.

Sihite, J. (2001). Evaluasi Dampak Erosi Tanah Model Pendekatan Ekonomi Lingkungan Dalam Perlindungan DAS: Kasus Sub-DAS Besai DAS Tulang Bawang Lampung. Southeast Asia Policy Research Working Paper, No. 11, 1-103.

Undang Kurnia. Achmad Rachman, A. D. (2004). Teknologi Konservasi Tanah Pada Lahan Pertanian Berlereng. Bogor: Pusat Penelitian dan Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslitbangtanak).

Van Zuaidam, R, A. (1983). Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretationand Mapping, ITC, Enschede the Netherlands.

Widiatmaka. Mulia. S.P. & Hendrisman, M. (2012). Evaluasi Lahan Permukiman Transmigrasi Pola Lahan Kering Menggunakan Automated Land Evaluation System (ALES). Jurnal Ilmiah Geomatika, Volume XVIII No. II, 144 - 157.

Zakia. Agustina, D. Puspita Dewi, M. Ismowati, M. Vikaliana, R. Saputra, M. (2019). Mewujudkan Sistem Pengelolaan Sampah Melalui Program Citarum Harum. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume I No. II, 38-43.

Downloads

Published

2022-03-29

How to Cite

Arifin, E. T. N., Susandi, A. ., Budi, B. I. ., Rahesanita, D. ., Satryo, I. F. ., Ali, M. F. ., … Khahfi, Y. M. . (2022). Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam Pemetaan Laju Erosi Menggunakan Metode USLE di Sub DAS Cirasea. JPIG (Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Geografi), 7(1), 62–78. https://doi.org/10.21067/jpig.v7i1.6649

Issue

Section

Articles