Analisis Kondisi Atmosfer Saat Kejadian Hujan Lebat di Sintang Menggunakan Satelit Cuaca dan Model ECMWF (Kasus: 30 September 2021)
DOI:
https://doi.org/10.21067/jpig.v8i1.8141Keywords:
hujan, satelit Himawari-8, stabilitas atmosferAbstract
Hujan berintensitas lebat yang berlangsung selama beberapa jam pada tanggal 30 September 2021 di Kabupaten Sintang memicu terjadinya banjir selama 1 bulan di wilayah tersebut. Berdasarkan nilai curah hujan yang tercatat pada Stasiun Meteorologi Susilo – Sintang, pada tanggal 30 september 2021 curah hujan mencapai 139,5 mm/hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi atmosfer yang berpengaruh secara global, regional dan lokal saat kejadian hujan. Data yang digunakan adalah data indeks NINO 3.4, IOD, MJO, streamline, SST, dan indeks stabilitas atmosfer (CAPE, KI, dan TTI) yang diperoleh dari pemodelan, data pengamatan sinoptik (kelembapan relatif dan curah hujan) yang diperoleh dari pengamatan di Stamet Sintang, dan data Satelit Himawari-8 yang diperoleh dari Sub Bidang Pusat Pengelolaan Citra Satelit BMKG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tanggal 30 September 2021 di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat terdapat aktivitas yang memicu pertumbuhan awan-awan konvektif baik dari skala global, regional, dan lokal sehingga menghasilkan hujan dengan intensitas yang sangat lebat.
References
Auliya, M. N. dan Mulya, A. 2022. Identifikasi Hail Berdasarkan Analisis Faktor Cuaca dan Pemanfaatan Teknik RGB serta SWA pada Citra Satelit Himawari 8 (Studi Kasus Kejadian Hujan Es di Kabupaten Malang pada 2 Maret 2021), Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol.23, no. 1 pp 39-51.
BMKG. 2010. Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim. Peraturan KBMG No. KEP. 009 Tahun 2010.
BMKG. 2021. Buletin Meteorologi Oktober 2021. Stasiun Meteorologi Susilo Sintang.
BPS. 2021. Kabupaten Sintang Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang.
Husna, K. dan Munandar, M. A. 2017. Analisis Nilai Convective Available Potential Energy (CAPE) Selama Tahun 2013-20116 Terhadap Hujan di Jakarta. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi. Vol. 1 Semarang. http://dx.doi.org/10.36499/psnst.v1i1.1823.
Kusumawardani, N., dan Azani, A. A. 2022. Kajian Indeks Stabilitas Atmosfer Terhadap Kejadian Hujan Lebat Di Kota Bitung:(Studi Kasus Tahun 2020-2021). Jurnal Widya Climago, Vol. 4, no.1, pp 29-36.
Prasetyo, S., Abdilah, S., Nugraheni, I. R., dan Sagita, N. 2022. Studi Awan Konvektif Penyebab Hujan Es Menggunakan Radar Cuaca Doppler Single Polarization di Bogor (23 September 2020). Jurnal Aplikasi Meteorologi, Vol. 1, no. 1, pp 32-42.
Putri, D. 2020. Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band. Jurnal Fisika, Vol. 10, no. 2, pp 50-61.
Rumahorbo, I., Hidayat, U., Prasetyo, S., dan Mulya, A. 2020. Analisis Kondisi Atmosfer Pada Kejadian Hujan Lebat Penyebab Banjir Deli Serdang (Studi Kasus : 18 Juni 2020). Prosiding Seminar Nasional Kahuripan I, pp 144-148. Universitas Kabupaten Kediri.