Pengaruh Arus Kas Operasi, Price Earning Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 - 2015
Keywords:
arus kas operasi, price earning ratio, earning per share, dan return sahamAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menjelaskan: 1) pengaruh secara parsial  atas arus kas operasi terhadap return saham perusahaan otomotif yang listing di BEI; 2) pengaruh secara parsial  atas price earning ratio terhadap return saham perusahaan otomotif yang listing di BEI; 3) pengaruh secara parsial  atas earning per share terhadap return saham perusahaan otomotif yang listing di BEI; 4) variabel yang berpengaruh paling besar terhadap return saham perusahaan otomotif yang listing di BEI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif . Sumber data penelitian ini berasal dari data sekunder yang di peroleh melalui akses website www.idx.co.id. Berupa arus kas operasi, price earning ratio, earning per share, dan return saham perusahaan otomotif yang listing di BEI tahun 2014-2015 sebanyak 19 perusahaan. Selanjutnya, data tersebut di analisis dengan model regresi linier berganda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa: 1) Variabel X1, yaitu arus kas operasi berpengaruh terhadap variabel Y, yaitu return saham. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji-t variabel tersebut  sebesar 0.022 lebih kecil dari alpa 0,05. Sedangkan nilai koefisien regresinya 0.034 bertanda positif. Hal ini mengindikasikan bahwa, jika variabel X1, yaitu arus kas operasi meningkat, maka variabel Y, yaitu return saham juga meningkat. 2) Variabel X2 = perice earning ratio berpengaruh terhadap variabel Y, yaitu return saham. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji-t variabel tersebut  sebesar 0.017 lebih kecil dari alpa 0,05. Sedangkan nilai koefisien regresinya 0.071 bertanda positif. Hal ini mengindikasikan bahwa, jika variabel X2, yaitu perice earning ratio meningkat, maka variabel Y, yaitu return saham juga meningkat. 3) Variabel X3 = earning per share berpengaruh terhadap variabel Y, yaitu return saham. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji-t variabel tersebut  sebesar 0.000 lebih kecil dari alpa 0,05. Sedangkan nilai koefisien regresinya 0.113 bertanda positif. Hal ini mengindikasikan bahwa, jika variabel X3, yaitu earning per share meningkat, maka variabel Y, yaitu return saham juga meningkat. 4) Variabel X3 = earning per share berpengaruh dominan terhadap variabel Y, yaitu return saham. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresinya uji-t atas variabel X3 = arning per share  sebesar 0,113 menunjukkan lebih besar dari nilai koefisien regresi  uji-t atas variabel X1= arus kas operasi sebesar 0.034 dan nilai koefisien regresi  uji-t atas variabel X2= price earning ratio sebesar 0.071.
Kata kunci–
ÂÂ