Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Aset Tetap Pada PT. Wilmar Bioenergi Indonesia Kawasan Industri Dumai – Pelintung
DOI:
https://doi.org/10.21067/jrma.v9i2.6078Keywords:
aset tetap, pemeliharaan dan perbaikan aset tetapAbstract
Berdasarkan latar belakang, tujuan yang hendak dicapai oleh penulis yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan pemeliharaan dan perbaikan aset tetap dan untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi atas biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap pada PT. Wilmar Bioenergi Indonesia Kawasan Industri Dumai - Pelintung. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis berhasil mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data yang ada pada PT. Wilmar Bioenergi Indonesia Kawasan Industri Dumai - Pelintung. Dasar karakteristik dalam masalah yang diteliti yaitu mengenai Perlakuan akuntansi atas biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap pada PT. Wilmar Bioenergi Indonesia Kawasan Industri Dumai - Pelintung.
Perlakuan akuntansi atas biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap pada PT. Wilmar Bioenergi Indonesia Kawasan Industri Dumai - Pelintung dilakukan dengan mengelompokkan biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap ke dalam dua kelompok biaya yaitu revenue expenditure dan capital expenditure. Untuk pemeliharaan dan perbaikan yang dikelompokkan ke dalam capital expenditure maka akan diakui sebagai penambah aset tetap. Sementara itu, untuk pemeliharaan dan perbaikan yang termasuk ke dalam kelompok revenue expenditure diakui sebagai beban langsung usaha dan beban tidak langsung usaha. Pengukuran nilai biaya pemeliharaan dan perbaikan dalam kelompok capital expenditure akan dapat menunjukkan perubahan nilai aset tetap dan dilaporkan dalam laporan neraca. Penambahan nilai aset tetap akan berpengaruh terhadap nilai akumulasi penyusutan aset tetap tersebut dengan metode penyusutan yang diterapkan yaitu metode garis lurus. Sementara, untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan yang termasuk dalam kelompok revenue expenditure, akan diukur sebagai penambah nilai beban langsung usaha dan beban kantor dan dilaporkan dalam laporan laba rugi. Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Wilmar Bioenergi Indonesia Kawasan Industri Dumai - Pelintung melakukan pemeliharaan dan perbaikan atas aset tetap. Untuk pemeliharaan dan perbaikan yang sifatnya rutin, nominalnya kecil, dan memberikan masa manfaat untuk 1 periode saja akan dimasukkan ke dalam revenue expenditure. Sementara itu, untuk pemeliharaan dan perbaikan yang sifatnya tidak rutin, bernilai besar, dan memberikan masa manfaat lebih dari satu periode maka akan dimasukkan ke dalam capital expenditure. Adapun saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya perusahaan menerapkan aturan yang jelas untuk pengeluaran biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap berupa bangunan yang memiliki nilai di bawah Rp 10.000.000, tapi memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun akan dimasukkan ke dalam capital expenditure dan sebaiknya perusahaan menggunakan metode penyusutan jumlah output produksi.
References
Ikatan Akuntansi. 2013. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik.
Ismail, 2014. Akuntansi Bank, Edisi Revisi. : PT. Adhitya Andrebina Agung. 12
Mararu, Gandi, Jullie J.Sondakh dan I Gede Suwetja. 2019. Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Perusahaan Umum Badan Logistik Divisi Regional Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo. Jurnal EMBA. 7(3). 3419 PT. Wilmar Bioenergi Indonesia Kawasan Industri Dumai – Pelintung
Soekrisno Agoes. 2011. Auditing Buku 1, Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat. 45