Gambaran Permasalahan Pasangan Muda di Kabupaten Kerinci

Main Article Content

Opi Andriani
Taufik Taufik
Rezki Hariko

Abstract

Young married couples are faced with various problems, as a consequence of not reaching psychological, physical, social, economic and cultural maturity. This study aims to describe the problems experienced married couples at a young age. Research respondents were 46 young married couples in Kerinci. The research data was collected using instruments arranged according to the Guttman scale model. The research findings indicate a problem in each indicator, that is related to the state of self; social relations with the community; economics and finance; work, religion, values and norms; circumstances in the family; and sexual intercourse. Based on the research findings, it is suggested to counselor to do counseling and guidance service to young married couples who will and have been married to prevent and alleviate the problem in an effort to realize happy family.

Article Details

How to Cite
Andriani, O., Taufik, T., & Hariko, R. (2017). Gambaran Permasalahan Pasangan Muda di Kabupaten Kerinci. JKI (Jurnal Konseling Indonesia), 3(1), 1–8. https://doi.org/10.21067/jki.v3i1.1974
Section
Articles

References

Adhim, M. F. (2002). Indahnya Pernikahan Dini. Jakarta: Gema Insani Press.

Agustian, H. (2013). Gambaran Kehidupan Pasangan yang Menikah di Usia Muda di Kabupaten Dharmasraya. Spektrum Pls, 1(1), 205–217.

Anna, L. K. (2015). Nikah Muda, Cerai Gampang. Retrieved August 2, 2017, from http://health.kompas.com/read/2015/07/04/160000823/Nikah.Muda.Cerai.Gampang

Annisavitry, Y., & Budiani, M. S. (2017). Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Agresivitas pada Remaja. Character: Jurnal Penelitian Psikologi., 4(1).

Astuti, V. W. (2011). Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Psychological Well Being pada Pasangan Muda. Disertasi Tidak Diterbitkan. Universitas Sebelas Maret.

Astuty, S. Y. (2013). Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perkawinan Usia Muda Dikalangan Remaja di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Welfare StatE, 2(1).

Avianti, H. P., & Hendrati, F. (2011). Pengaruh Keterbukaan Komunikasi Seksual Suami Istri Mengenai Hubungan Seksual terhadap Kepuasan Seksual Istri. Jurnal Psikologi Tabularasa, 6(2).

Baiquni, A. (2016). Angka Perceraian di Indonesia Meningkat 80 Persen. Retrieved July 30, 2017, from https://www.dream.co.id/news/angka-perceraian-meningkat-lima-tahun-terakhir-1601200.html

Bastaman, H. D. (2005). Integrasi Psikologi dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BKKBN DEPAG. (2013). Buku Pengantar Kader BKR Tentang Delapan Fungsi Keluarga. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Direktorat Bina Ketahanan Remaja.

Darahim, A. (2015). Membina Keharmonisan dan Ketahanan Keluarga. Jakarta: Institut Pembelajaran Gelar Hidup (IPGH).

Dariyo, A. (2006). Memahami Fantasi Seksual dalam Konteks Hubungan Kelamin Manusia. Jurnal Psikologi Vol, 4(2), 95.

Dariyo, A., & Esa, D. F. P. U. I. (2004). Memahami Psikologi Perceraian dalam Kehidupan Keluarga. Jurnal Psikologi, 2(2), 94–100.

Fadlyana, E., & Larasaty, S. (2016). Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Sari Pediatri, 11(2), 136–141.

Gibson, R. L., & Mitchell, M. H. (2003). Introduction to Counseling and Guidance. New York: Pearson education, Inc.

Gunarsa, S. D., & Yulia. (1991). Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.

Guswani, A. M., & Kawuryan, F. (2012). Perilaku Agresi Pada Mahasiswa Ditinjau Dari Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi: PITUTUR, 1(2), 86–92.

Hariko, R. (2016). Ilmu Bimbingan dan Konseling, Nilai dan Kesejahteraan Individu: Studi Literatur. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 4(2), 118–123.

Hariko, R. (2017). Landasan Filosofis Keterampilan Komunikasi Konseling. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 2(1). https://doi.org/10.17977/um001v2i22017p041

Haryadi, M. (2017). Angka Perceraian Diprediksi Naik Terus, Apa Penyebabnya? Retrieved July 29, 2017, from http://www.tribunnews.com/lifestyle/2017/02/16/angka-perceraian-diprediksi-naik-terus-apa-penyebabnya

Hasan, M. (2012). Bahan Ajar Bimbingan dan Konseling Keluarga. Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

Hawari, D. (1997). Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Dana Bhakti Yasa.

Idrus, M. (2012). Pendidikan Karakter Pada Keluarga Jawa. Jurnal Pendidikan Karakter, (2).

Khairani, R., & Putri, D. E. (2011). Kematangan Emosi pada Pria dan Wanita yang Menikah Muda. Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(2).

Kharlie, A. T. (2013). Hukum Keluarga Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Laela, F. N. (2014). Konseling Perkawinan sebagai Salah Satu Upaya Membentuk Keluarga Bahagia. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 2(1), 112–122.

Larasati, A. (2012). Kepuasan Perkawinan pada Istri Ditinjau Dari Keterlibatan Suami dalam Menghadapi Tuntutan Ekonomi dan Pembagian Peran dalam Rumah Tangga. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan, 1(3).

Lestari, M. R. D. (2016). Angka Pernikahan Dini di Indonesia Tertinggi Kedua di ASEAN. Retrieved July 29, 2017, from http://www.netralnews.com/news/kesra/read/27165/angka.pernikahan.dini.di.indonesia.tertinggi.kedua.di.asean

Nurhayati, E. (2012). Psikologi Perempuan dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Prayitno. (2017). Konseling Profesional yang Berhasil. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Prayitno, E. (2011). Bahan Ajar Psikologi Keluarga. Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

Prayitno, & Amti, E. (2004). Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Purnawan, D. (2016). Tingkat Perceraian di Indonesia Termasuk yang Tertinggi di Dunia. Retrieved August 29, 2017, from http://www.gulalives.co/2016/09/26/tingkat-perceraian-di-indonesia-termasuk-yang-tertinggi-di-dunia/#

Rahayu, C. D. (2008). Hubungan antara Kematangan Emosi dan Konformitas dengan Perilaku Agresif pada Suporter Sepak Bola. Disertasi Tidak Diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Riady, A. S. (2012). Pengaruh Pernikahan di Bawah Umur terhadap Psikologis Keluarga di Dusun Kaligoro Desa Suka Maju Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi. Skripsi Tidak Diterbitkan. Universitas Jember.

Rusmiati, I. T., Nugroho, A., & Hartoyo, M. (2012). Hubungan Pola Komuniasi Keluarga dengan Frekuensi Kekambuhan Klien Perilaku Kekerasan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Karya Ilmiah S. 1 Ilmu Keperawatan.

Siregar, R. (2016). Urgensi Konseling Keluarga dalam Menciptakan Keluarga Sakinah. HIKMAH: Jurnal Ilmu Dakwah Dan Komunikasi Islam, 2(1), 77–91.

Soelaeman, M. I. (1994). Pendidikan dalam Keluarga. Bandung: CV Alfabeta.

Surya, M. (2003). Psikologi Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. (n.d.).

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Willis, S. S. (2011). Konseling Keluarga (Family Counseling): Suatu Upaya Membantu Anggota Keluarga Memecahkan Masalah Komunikasi di dalam Sistem Keluarga. Bandung: CV. Alfabeta.

Yusuf, S., & Sugandi, N. M. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.