Pemanfaatan Citra Satelit Landsat 8 Dan Sentinel 2A Dalam Identifikasi Lahan Kritis Mangrove Di Wilayah Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi
DOI:
https://doi.org/10.21067/jpig.v6i1.5198Keywords:
Lahan Kritis, Mangrove, Sistem Informasi Geografis, Kabupaten SukabumiAbstract
Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir tropis atau sub-tropis yang sangat dinamis serta mempunyai produktivitas dan nilai ekologis yang tinggi. Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mengalami dampak perubahan akibat terjadinya perubahan iklim dan aktivitas manusia. Kecamatan Ciemas adalah wilayah yang menjadi tempat konservasi dan sentra wisata mangrove di provinsi Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan lahan kritis ekosistem mangrove di wilayah Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Metode yang digunakan adalah skoring dan pembobotan dengan memanfaatkan teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Parameter yang digunakan diantaranya adalah penggunaan lahan, kerapatan vegetasi, kerapatan tajuk mangrove, dan jenis tanah atau kepekaannya terhadap abrasi atau erosi. Hasil yang diperoleh adalah pada citra Landsat 8 sebaran lahan kritis mangrove kategori rusak berat tersebar di dekat daerah pesisir. lalu untuk kategori rusak berada menyebar di daerah pesisir dan di pinggiran sungai. Sedangkan untuk hasil dari citra Sentinel 2A, sebaran lahan kritis mangrove dengan kategori rusak berat hanya berada pada titik tertentu dan mempunyai luasan paling kecil, dan untuk sebaran lahan kritis mangrove dengan kategori rusak mempunyai luasan paling besar.
Kata Kunci : Lahan Kritis, Mangrove, Sistem Informasi Geografis, Kabupaten Sukabumi
Abstract : Mangrove forest is one of the tropical or sub-tropical coastal ecosystems which is very dynamic and has high productivity and ecological value. The mangrove ecosystem is one of the coastal ecosystems that is experiencing the impact of change due to climate change and human activities. Ciemas sub-district is an area that is a conservation area and a tourist center for mangroves in West Java province. The purpose of this study was to identify the level of vulnerability of critical mangrove ecosystems in the Ciemas District, Sukabumi Regency. The method used is scoring and weighting using Remote Sensing technology and Geographic Information Systems. The parameters used include land use, vegetation density, mangrove canopy density, and soil type or its sensitivity to abrasion or erosion. The results obtained are in the Landsat 8 image, the distribution of critical mangrove lands in the severely damaged category is scattered near the coastal areas. then the damaged category is spread out in coastal areas and along river banks. Whereas for the results of the Sentinel 2A image, the distribution of critical mangrove land with the severely damaged category is only at a certain point and has the smallest area, and for the distribution of critical mangrove land with the damaged category has the largest area.
Keywords : Critical Land, Mangroves, Geographic Information System, Sukabumi Regency
References
Amri, S. N., & Ramdhan, M. (2019). Mangrove Ecosystem Vulnerability in Ciletuh Sukabumi District. Jurnal Segara, 15(3), 169–178.
Ardiansyah, D. M., & Buchori, I. (2014). Pemanfaatan Citra Satelit Untuk Penentuan Lahan Kritis Mangrove Di Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 1(1). https://doi.org/10.14710/geoplanning.1.1.1-12
Departemen Kehutanan. (2005). Pedoman inventarisasi dan identifikasi lahan kritis mangrove.
Savity, R., & Herdiana, A. (2018). Arah Pengembangan Objek Pariwisata Geopark Ciletuh Di Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Jurnal Ilmiah Plano Krisna.
Saptarini, D., Trisnawati, I., & Hadiputra, M. A. (2006). Struktur Komunitas Gastropoda (Moluska) Hutan Mangrove Sendang. Jurnal Biologi.