Pengamatan Kerusakan Kulit Sapi Di Kota Bitung

Main Article Content

Sjaloom Sakul
Merri D Rotinsulu
Evacuree S Tangkere
R Hadju
W Utiah

Abstract

Tujuan Penelitian ini mengamati kerusakan pada kulit sapi disaat Idul Qurban 2022 di Kecamatan Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Sapi yang diamati berjumlah 25 yang di potong dari 5 mesjid. Menggunakan metode survey dan diolah dengan deskriptif. Hasil penelitian adalah tidak terdapat kerusakan kulit karena pemberian tato, 3 kulit mengalami kerusakan karena kayu tajam, duri, kawat berduri, 2 kulit mengalami kerusakan karena besutan, 2 kerusakan kulit karena penyakit, 2 kerukasakan karena pisau atau parang saat Dan posisi letak kerusakan pada bagian punggung, gumba, leher, paha dan kaki. Kesimpulan kerusakan kulit sapi di kota Bitung banyak terjadi pada masa pra mortem yaitu karena besutan, penyakit kulit dan kena duri/ kayu tajam/ kawat duri dan kerusakan post mortem yaitu karena kena pisau pada kulit.

Article Details

How to Cite
Sakul, S., Rotinsulu, M. D., Tangkere, E. S., Hadju, R., & Utiah, W. (2023). Pengamatan Kerusakan Kulit Sapi Di Kota Bitung. Jurnal Sains Peternakan, 11(1), 58–62. https://doi.org/10.21067/jsp.v11i1.8803
Section
Articles

References

Narváez-Bravo. C, A. Rodas-González, Y. Fuenmayor, C. Flores-Rondon, G. Carruyo, M. Moreno, A. Perozo-Mena & A. E. Hoet. 2013. Salmonella on feces, hides and carcasses in beef slaughter facilities in Venezuela. International Journal of Food Microbiology 166. 226–230

Gresy. G, E. Kasmudjiastuti dan B Pidhatika ,2017, Pengaruh Variasi Pigmen Untuk Lapisan Dasar (Base Coat) Pada Proses Finishing Terhadap Sifat Fisik Kulit Sapi , Buletin Peternakan Vol. 41 (3): 307-318, Agustus 2017 ISSN-0126-4400 E-ISSN-2407-8

Kahsay, T., G. Negash, Y. Hagos, and B. Hadush. 2015. Pre-slaughter, slaughter and post-slaughter defects of skins and hides at the Sheba Tannery and Leather Industry, Tigray region, northern Ethiopia. Onderstepoort Veterinary Institute Onderstepoort South Africa, 82:1-7http://dx.doi.org/10.4102/OVJR.V82I1.931

Kosim M, 2007. Kerapan Sapi; “Pesta” Rakyat Madura (Perspektif Historis-Normatif), Karsa vol ix no 1,69-79

Muhami dan M Haifan, 2019, Rumah potong hewan (RPH) Banyar Kota Tangerang, Jurnal IPTEK. 3(2). 200-208

Olle, L., J. Bou, A. Shendrik, and A. Bacardit, 2014. Sustainable solvent-free finishing of patent leather using carbonyl- functional resins. J. Cleaner Production, 65: 590-594. http://doi.org/10.1016/j.jclepro.2013.07.

Theresia I. P dan K.W Kia, 2018, Identifikasi Dan Recording Sapi Perah Di Peternakan Biara Novisiat Claretian Benlutu, Timor Tengah Selatan , Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan. 3(1). 42-49

Sawitri E.E, 2007, Stephanofilariasis (Kaskado) Pada Sapi. Wartazoa vol 17 no 4, 172-179

Soetarno, T. (2003). Manajemen Budidaya Ternak Perah. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sundar, S., N. Vijayalakshmi, S. Gupta, R. Rajaram, and G. Radhakrishnan. 2006. Aqueous Dispersions of Polyurethane- Polyvinyl Pyridine Cationomers and Their Application as Binder in Base Coat for Leather Finishing. Progress in Organic Coatings, 56: 178-184. http://doi.org/10.1016/j.porgcoat.2006.0 4.001