Pengaruh Body Dysmorphix Dysorder pada Self Esteem Mahasiswa

Main Article Content

Ch.Erghiezha Ninuk Indrati
Eka Aprilian

Abstract

Self Esteem merupakan evaluasi yang dibuat individu kebiasaan memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima atau menolak, dan indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan. Faktor yang dianggap memiliki peran penting dalam berkembangnya Body Dysmorphic Disorder adalah Self-esteem. Metode penelitian ini korelasional. sampel dalam penelitian ini 67 dengan metode pengambilan sampel purposive sampling, Pengambilan data dengan instrument self esteem dan instrument Body Dysmorphic Disorder. Hasil analis data menggunakan product momen dengan hasil r hitung – 0,528 > 0,339 berarti ada pengaruh negative yang signifikan body dysmorphix disorder pada self esteem. Bahwa body dysmorphic disorder dapat mempengaruhi self esteem dalam taraf sedang.

Article Details

How to Cite
Indrati, C. N., & Aprilian, E. (2018). Pengaruh Body Dysmorphix Dysorder pada Self Esteem Mahasiswa. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 8(1), 53–61. https://doi.org/10.21067/jip.v8i1.2245
Section
Articles

References

American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4 th ed.. Washington, DC.
Anderson, R., Saulsman, L., McEvoy, P., Furshland, A., Nathan, P., & Ridley, S. (2012).Building Body Acceptance: Overcoming Body Dysmorphic Disorder. Perth, Western Australia: Center for Clinical Interventions.
Arikunto.(2010).Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin.(2010).Metode Penelitian.Yogyakarta Pustaka Pelajar.
Baron, R., & Byrne, D. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Budianti, AK. (2015). Hubungan antara keharmonisan keluarga dengan harga diri pada remaja. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Carol E. Watkins. (2006). Body Dysmorphic Disorder. Available at : http://www.ncpamd.com/bodydysmorphicdisorder.
Coopersmith, Stanley. (1967). The Antecedents of Self Esteem.
Elliott, Gary. (2010). “Body Dysmorphic Disorder. A Male Concern”. Honolulu, Hawai: Atlantic International University.
Esudu, Samson (2015).”Human Relations. Self esteem and Human Relations”. Grin Verlag.
Greene, B, Nevid, JS,. Rathus. (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Penerbit Erlangga.
J. Kevin Thompson. (2002).Body Image and Body dysmorphic Disorder. [online]
Lidenfield, Gael. (2014). Self esteem: Simple Steps to Build your Confidence.International BestSeller.
Mind.”Body Dysmorphic Disorder”. For better mental health.
Mirza, N.M., Davis, D., Yanovski, J.A. (2005). Body dissatisfaction, self-esteem, and overweight among inner-city Hispanic children and adolescents. Journal of Adolescent Health, 36.267.e16-267.e.20.
Oktario. (2008). Harga Diri Remaja Yatim Piatu. Universitas Sumatra Utara.
Philips, K.A., Pinto,A., Jain.S. (2004).Self-Esteem in body dysmorphic disorder.Body Image I. 385-390.
Philips, K.A. (2009). Understanding Body dysmorphic disorder: An essential guide. New York: Oxford University Press.
Pratiwi, Lulun Rosana. (2011). Hubungan Kebermaknaan Hidup dengan Self Esteem pada penghuni atau siswa pusat rehabilitas narkoba Rumah Damai. Universitas Negeri Semarang.
Rahmania, & Yuniar, I. (2012). Hubungan antara Harga diri dengan kecenderungan Body Dysmorphic Disorder pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, I(2). 110-117.
Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D); Alfabeta. Bandung.
Tanzeh, Ahmad. (2009). Pengantar Metode penelitian. Yogyakarta: Teras.
Tanzeh, Ahmad. (2011). Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.
Veale (2001). “Cognitive-behavioural therapy for body dysmorphic disorder”. Advances in Psychiatric Treatment 7: 125-132.
Veale & Riley,S.(2001) Mirror, mirror on the wall, who is the ugliest of them all? The psychopathogy of mirror gazing in body dysmorphic disorder. Behaviour Research and Therapy (in press).