ANALISIS MISKONSEPSI SISWA KELAS V-B MIN BUDURAN SIDOARJO PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
Abstract
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa akan mengakibatkan siswa mengalami kesalahan juga untuk konsep pada tingkat berikutnya. Sehingga mengakibatkan terjadinya rantai kesalahan konsep yang tidak terputus karena konsep awal yang telat dimiliki akan dijadikan sebagai dasar belajar konsep selanjutnya. Pecahan merupakan cabang dari aritmatika yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan merupakan materi yang berhubungan dengan materi yang lain. Namun mesikipun demikian masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dalam memahami konsep pecahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dan untuk mengetahui seberapa besar presentasi miskonsepsi yang dialami. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) Tes kemampuan matematika untuk mengetahui kemampuan matematika subjek, 2) tes diagnostik miskonsepsi untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi, dan 3) wawancara yang dilakukan pada subjek yang mengalami miskonsepsi terbanyak. Pengecekan keabsahan data menggunakan trianggulasi teknik, yaitu dengan membandingkan data hasil tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat dipaparkan sebagai beriku. 1) miskonsepsi pada siswa berkemampuan matematika tinggi sebesar 20%, yaitu pada konsep makna, urutan dan kerapatan pecahan, 2) miskonsepsi pada siswa berkemampuan matematika sedang sebesar 60%, yaitu pada konsep definisi, makna, ketaksamaan pecahan, urutan dan kerapatan pecahan serta perkalian dan pembagian pecahan, dan 3) miskonsepsi pada siswa berkemampuan matematika rendah sebesar 30%, yaitu pada konsep makna, ketaksamaan, urutan atau kerapatan dan perkalian pecahan.
References
Abdurrahman, M. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ambarwati, D.R. 2011. Miskonsepsi Pada Materi Kelistrikan, Kemagnetan, dan Tata Surya Siswa SMP. Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Amir, M. F. 2015. Analisis Kesalahan Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Dalam Menyelesaikan Soal Pertidaksamaan Linier. Jurnal Edukasi, 1(2): 131-146.
Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 2003. Pedoman Pengembangan Tes Diagnostik Bahasa Inggris SM. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Ibrahim, M. 2012. Konsep, Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya. Surabaya: Unesa University Press.
Dr. Suwarto. 2013. Pengembangan tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kadarisman. 2013. Miskonsepsi Siswa Dalam Penguasaan Materi Grafik Fungsi Kuadrat pada Kelas X SMAN I Sumenep. Tesis Universitas Negeri Surabaya.
Karso dkk. 2011. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universita
Terbuka.
M, Dalyono. 2005. Prestasi Belajar. Jakarta: Renika Cipta.
Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pegu, Martianus. 2014. Miskonsepsi Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Masalah Perbandingan. Tesis Universitas Negeri Surabaya.
Prasetyorini, Nanda. 2013. Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Pokok Pecahan Ditinjau dari Kermampuan Matematika Siswa. ejournal UNESA. 2(1).
Purnomo, W. Y. 2015. Pembelajaran Matematika untuk PGSD. Jakarta: Erlangga.
Tayubi, Yuyu Rahmat. 2005. Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Jurnal Mimbar Pendidikan, 216(3).
Wahidin. 2013. Pola dan Kekeliruan Matematika, Tinjauan Terhadap Kemampuan Penalaran. Prosiding, Vol 1.
Ambarwati, D.R. 2011. Miskonsepsi Pada Materi Kelistrikan, Kemagnetan, dan Tata Surya Siswa SMP. Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Amir, M. F. 2015. Analisis Kesalahan Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Dalam Menyelesaikan Soal Pertidaksamaan Linier. Jurnal Edukasi, 1(2): 131-146.
Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 2003. Pedoman Pengembangan Tes Diagnostik Bahasa Inggris SM. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Ibrahim, M. 2012. Konsep, Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya. Surabaya: Unesa University Press.
Dr. Suwarto. 2013. Pengembangan tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kadarisman. 2013. Miskonsepsi Siswa Dalam Penguasaan Materi Grafik Fungsi Kuadrat pada Kelas X SMAN I Sumenep. Tesis Universitas Negeri Surabaya.
Karso dkk. 2011. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universita
Terbuka.
M, Dalyono. 2005. Prestasi Belajar. Jakarta: Renika Cipta.
Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pegu, Martianus. 2014. Miskonsepsi Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Masalah Perbandingan. Tesis Universitas Negeri Surabaya.
Prasetyorini, Nanda. 2013. Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Pokok Pecahan Ditinjau dari Kermampuan Matematika Siswa. ejournal UNESA. 2(1).
Purnomo, W. Y. 2015. Pembelajaran Matematika untuk PGSD. Jakarta: Erlangga.
Tayubi, Yuyu Rahmat. 2005. Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Jurnal Mimbar Pendidikan, 216(3).
Wahidin. 2013. Pola dan Kekeliruan Matematika, Tinjauan Terhadap Kemampuan Penalaran. Prosiding, Vol 1.
Authors
Malikha, Z., & Amir, M. F. (2018). ANALISIS MISKONSEPSI SISWA KELAS V-B MIN BUDURAN SIDOARJO PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA. i: athematics ducation ournal, 1(2), 75–81. https://doi.org/10.21067/pmej.v1i2.2329
Pi: Mathematics Education Journal allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. The Authors submitting a manuscript do so with the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Pi: Mathematics Education Journal