Pengaruh level feed additive tepung daun sambiloto (andrographis paniculeta) terhadap nilai ekonomis pakan dan income over feed cost itik mojosari
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh level feed additive tepung daun sambiloto (andrographis paniculeta )terhadap nilai ekonomis pakan dan income over feed cost itik mojosari .Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ternak itik petelur kandang, peralatan dan pakan ternak. Metode penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 5 ekor itik dengan luas kandang 1mx1m, diberikan pakan dan minum secara adbilitum, pakan basal ditambahkan tepung daun sambiloto, untuk perlakuan P0 ditambahkan 0%, P1 ditambahkan 0,2%, P2 ditambahkan 0,4%, P3 ditambahkan 0,6%, dan P4 ditambahkan 0,8% tepung daun sambiloto, adapun data yang didapat pada penelitian ini dianalisis sidik ragam menggunakan RAL dengan faktor pertama tingkat penambahan tepung daun sambiloto pada pakan itik Mojosari 0,%,0,2%,0,4%,0,6%,0,8%. Analisis data menggunakan analisis ragam dan jika terdapat perbedaan dilakukan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang sangat nyata ( P<0,01) terhadap nilai ekonomis pakan itik mojosari, memberikan nilai rata-rata yang paling tertinggi pada perlakuan P4 62.862,13, dan income over feed cost itik Mojosari menunjukan perbedaan yang sangat nyata ( P<0,01) memberikan nilai rata-rata yang paling tertinggi pada perlakuan P2 491,70. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun sambiloto pada level 0,4% terhadap nilai ekonomis pakan itik Mojosari dan income over feed cost itik Mojosari.
ABSTRACT
The aim of this research was to know the effect of Kalmegh (Andrographis paniculata) Leaf Powder As Phytobiotic On Income Over Feed Cost (IOFC) and Economic Feed Efficiency of Mojosari Duck Rearing. One-hundred-23 weeks-old Mojosari duck was given a basal feed with different concentrations of Andrographis paniculata leaf powder as a feed additive. Experiments were arranged with a completely random design,with five leaf powder concentrations, each replicated four times; A. paniculata leaf powder was added to rations in the following concentrations: 0% (po), 0,2% (p1), 0,4% (p2), 0,6(p3), and 0,8%(p4). Data were analyzed using analysis variants and if there was a difference between treatments, those data were further subjected to a least significant difference test; variables included Income Over Feed Cost (IOFC) and Economic Feed Efficiency. Results showed that A. paniculata leaf powder significantly affected (<0.01) Income Over Feed Cost (IOFC) and Economic Feed Efficiency. Average Income Over Feed Cost per treatment (p0,p1,p2,p3, or p4) was Rp 79,58 ; Rp 324,98; Rp 491,70; Rp 127,68; -Rp 220,65 respectively. Average Economic Feed Efficiency were Rp 19.908,77 (p0), Rp 23.572,04 (p1), Rp 31.292,39 (p2), Rp 35.422,00 (p3), and Rp 62.862,13 ( p4). It was concluded that 0.4% A. paniculata leaf powder was optimal for its income over feed cost (IOFC) and economic feed efficiency of Mojosari Duck rearing.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anonymous. 2013. Manfaat Tanaman Herbal untuk Unggas. Diunduh dari http://muiz-farm.blogspot.co.id/.
Cahyadi, A. 1996. Pengaruh hambatan ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) terhadap pertumbuhan dan produksi aflatoksin dari Aspergillus flavus. Skripsi S1. Jurusan Kimia FMIPA Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Dalimartha, S., 1996. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan. Jakarta: Lembaga Biologi Nasional-LIPI.
Ditjen Peternakan. 2011. Statistika Peternakan 2011. Departemen Pertanian. Jakarta.
Kumar, S. and G. Prasad. 1992. Efficacy of medical plant (Andrographis paniculata Nees.) extract on aflatoxin production and growth of Aspergillus flavus. Letters Appl. Microbiol. 15:131-132.
Nazaruddin. 2009. Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta: UGM Press.
Prapanza, I. E. P. dan L. A. Marianto. 2003. Khasiat dan Manfaat Sambiloto: Raja Pahit Penakluk Aneka Penyakit. P.T. Agro Media Pustaka, Jakarta
Rachmawati S, P. Zahari, Z. Arifin. 1999. Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) untuk mengurangi cemaran aflatoksin pada pakan ayam komersial. JITV 4 (1): 84 – 90.
Rasyaf, M. 1987. Konversi Pakan. Majalah Ayam dan Telur. No. 15: 82
Rasyaf. M, 1993. Beternak Itik. Kanisius. Yogyakarta.
_______. 1996. Pengelolaan Produksi Telur. Edisi Kedua. Kanisius.Yogyakarta.
Scott, M. L. and Dean, W.F. 1991. Nutrion and Management of Ducks.Cornell Universuty. Ithaca. New York.
Sinurat, A.P. 2000. Pemanfaatan Lumpur Sawit untuk Bahan Pakan Unggas. Wartazoa 13(2): 9-47.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Edisi 4. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Tillman, D.A, Hari Hartadi, Soedomo Reksohadiprojo, Soeharto Prawirokusumo dan Soekanto Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.
Wijayakusuma, H.M., dkk. 1994. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid II. Jakarta: Pustaka Kartini.
Yulianti, D.L.,Henny L., Yosep, P.M., 2015. Penggunaan fermentasi ekstrak ramuan herbal terhadap income over feed cost ( IOFC) dan nilai ekonomis pakan pada pemeliharaan ayam broiler. Jurnal Agrisains. ISSN 1412-36567.
Yuniarti, T. 2008. Ensiklopedia Tananman Obat Tradisional. Cetakan Pertama. Yogyakarta: MedPress