Pengaruh penggunaan tepung emping melinjo ( Gnetum gnemon ) dalam pakan terhadap kadar glukosa darah dan energi metabolis ayam kampung
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan Tepung Emping Melinjo (TEM) sebagai bahan pakan alternatif dalam ransum terhadap penampilan produksi ayam kampung.Materi yang digunakan adalah 80 ekor DOC ayam kampung. DOC ayam kampung dikelompokkan berdasarkan perlakukan penelitian yaitu penggunaan TEM dalam ransum sebanyak 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2),dan 15% (P3). Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap terdiri atas empat perlakuan dan empat ulangan. Masing-masing unit percobaan terdiri atas lima ekor ayam. Bahan pakan penyusun pakan basal terdiri atas jagung pipilan, dedak, dan konsentrat ayam kampung. Parameter yang diamati adalah: Kadar glukosa darah (mg/dl), dan Energi Metabolis ( kkal/kg ). Ternak dipelihara dalam kandang percobaan selama enam minggu.Data hasil pengamatan ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis ragam, jika antar perlakuan ditemukan perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan TEM dalam ransum tidak memberikan pengaruh terhadap Energi Metabolis (P>0.05) namun berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap Kadar glukosa darah.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan TEM sebesar 15% dalam pakan memberikan pengaruh terhadap Kadar Glukosa Darah ayam kampung.Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang peningkatan persentase penggunaan TEM sebagai sumber energi alternatif pakan unggas.
ABSTRACT
The purpose of this study was to evaluate the use of Melinjo (Gnetum gnemon) Flake Meal as an alternative feed ingredient in rations on the local chicken performance. The material used is 80 DOC local chicken. DOC of local chicken is grouped based on research treatment that is the use of melinjo flake meal in ration as much as 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2), and 15% (P3). The study was designed using a complete randomized design consisting of four treatments and four replications. Each experimental unit consists of five chickens. The feed ingredients of the basal feed composition consist of yellow corn, bran, and local chicken concentrate. The parameters observed were: blood glucose level (mg/dl) and Energy Metabolism ( kcal/kg ). Birds were kept in a trial cage for six weeks. The observational data were tabulated and analyzed using the variance analysis, if the treatment was found to be different, followed by the Duncan test. The results showed that the use of melinjo flake meal in ration did not give effect to energy metabolism (P> 0.05) but had a significant effect (P <0.05) blood glucose. Based on the results of research can be concluded that the use of 15% melinjo flake meal in the feed gives the best influence on the blood glucose of chicken production. It is recommended to conduct further research on increasing the percentage of melinjo flake meal as an alternative source of poultry feed.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Afria, 2013. Effect of Addition of Choline Chloride in Feed on Quail (Coturnix coturnix Japonica). Production Performance. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya.
Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia. Jakarta.
Aliudin dan D. Anggraeni, 2012. Nilai Tambah Emping Melinjo Melalui Teknologi Produksi Konvensional di Desa Menes Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang. Agrika Vol 6 No.1
Apriyantono, A. 2002. Pengaruh pengolahan terhadap nilai gizi dan keamanan pangan. Seminar on-line Kharisma ke-2.
Aviagen, 2011. Optimizing Broiler Feed Convertion Ratio. Tech. Notes. Ross an Aviagen Brand.
Ballo, V. J. 1997. Studi metabolisme energi dan protein pada ayam kampung dan hasil persilangannya dengan ayam ras pedaging pada periode pertumbuhan .Tesis. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Bhat R., and N. Yahya, 2014. Evaluating Belinjau (Gnetum gnemon L.) Seed Flour Quality as Base for Development of Novel Product and Food Formulation. Food Chem. (156)42-9. Doi: 10.1016/j.foodchem.2014.01.063.
Ditjennak, 2010. Statistika Peternakan. Direktorat Jenderal Peternakan. Kementerian Pertanian. Jakarta. 287 hal.
Diwyanto K., D. Zainuddin, T. Sartika, S. Rahayu, Djufri, C. Arifin, dan Cholil. 1996. Model Pengembangan Agribisnis. Komoditi Ternak Buras. Laporan Dirjennak bekerjasama dengan Balitnak.
Iskandar S., 2005. Strategi Pengembangan Ayam Lokal. Wartazoa, 16(4): 191-197.
Manner H.I, and C.R. Elevitch, 2006. Gnetum gnemon (gnetum). Species Profiles for Pacific Island Agroforestry. www.traditionaltree.org.
NRC, 1994. Nutrient Requirement of Poultry: Ninth Revised Edition. National Research Council. National Academy Press. Washington D.C.
Sartika T.B., R. Gunawan, Matondang dan P. Mahyudin, 2002. Seleksi Generasi Ketiga untuk Mengurangi Sifat Mengeram dalam Meningkatkan Produksi Telur Ayam Lokal. Laporan No. UAT/BRE/F.01/APBN/2001. Balai Penelitian Ternak. Bogor. Hal 1-9.
Shabrina A.U., Eko W., dan. M.H. Natsir., 2014. Efek Suplementasi Betain dalam Pakan Rendah Metionin Terhadap Penampilan Produksi Itik Mojosari Jantan. J. Nutrisi Ternak Vol.1 No.1: 27-33
Sulandri S.,M.S.A. Zein, S. Paryati dan T. Sartika., 2007. Taksonomi dan Asal-Usul Ayam Domestikasi Dalam: Keanekaragaman Sumber Daya Hayati Alam Lokal Indonesia: Manfaat dan Potensi. Diwyanto K., and Prijono S.N. (Eds). Pusat Penelitian Biologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor. 25 hal.
Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, dan S. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan kelima. Gadjah Mada UniversityPress, Yogyakarta.
Wahyu J., 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Winendar H., S. Listyawati, and Sutarto, 2006. Daya Cerna Protein Pakan dan Pertambahan Berat Badan Ayam Broiler setelah Pemberian Pakan yang Difermentasi dengan Effective Microorganisms-4 (EM-4). Bioteknologi 3(1): 14-19. Doi: 10.13057/biotek/c030103