Kualitas semen segar kambing kacang pada suhu 50c dengan lama simpan yang berbeda menggunakan pengencer dan tanpa pengencer
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semen segar Kambing Kacang pejantan pada penyimpanan suhu 5oC dengan lama simpan yang berbeda menggunakan pengencer dan tanpa pengencer. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Kanjuruhan Malang pada tanggal 6 sampai 11 Februari 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Materi penelitian yang digunakan adalah semen segar Kambing Kacang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas spermatozoa Kambing Kacang pada suhu 5oC dengan lama simpan yang berbeda menggunakan pengencer dan tanpa pengencer menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0.01). Pada pengamatan motilitas dan viabilitas spermatozoa kambing Kacang pada suhu 5oC baik yang menggunakan pengencer maupun tanpa pengencer menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0.01). Tetapi pada pengamatan abnormalitas tidak menunjukkan adanya pengaruh penggunaan pengencer (P>0.01) serta tidak terdapat pengaruh interaksi antara lama simpan dan penggunaan pengencer terhadap abnormalitas spermatozoa kambing Kacang (P>0.01). Namun terdapat pengaruh yang sangat nyata lama simpan terhadap abnormalitas spermatozoa kambing Kacang pada suhu 5oC baik yang menggunakan pengencer maupun tanpa pengencer (P<0.01). Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu bahwa penyimpanan semen segar kambing Kacang pada suhu 50C tanpa menggunakan pengencer mempunyai kualitas yang paling baik yaitu mampu bertahan sampai lama simpan ke 42 jam.
Abstract
This research aimed to determine the quality of a fresh semen Kacang goat at 50C temperature the various preservings time within and withouth extender. This research had been performed in Animal Husbandry Faculty of Kanjuruhan University Malang since 6 until 11 February 2012. The research method used was Completely Randomized Design (CRD) Factorial. Research used was fresh semen Kacang goat. The result of the research indicated that spermatozoa quality of Kacang goat at 50C in different preservings time within and without extender showed the significant differentcy (P<0,01). In motility and viability observation spermatozoa of Kacang goat at 50C either with and without extender showed the significant differntcy (P<0,01). But at the abnormality observation it did not show the influence of the usage extender (P>0,01) and there was no interaction influence between the preserving time and the extender usage forwards the abnormality of Kacang goat spermatozoa (P>0,01). But there was a significant influence of preserving time to wards the abnormality of spermatozoa at 50C temperature either with extender and withoud extender (P<0,01). This research result concludes that the Kacang goat fresh semen preserving without using extender is the best quality that it is able to stay freshly until 42 hours.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. Penerbit : CV. Karya Cemerlang, Jakarta.
Evans, G. and W.M.C. Maxwell. 1987. Salamon’s Artificial Insemination of Sheep and Goats. Butterwoths Pty Limited. Sydney, Boston, London, Durban, Singapore, Wellington.
Isnaini. N. 2011. Persentase Motilitas Sperma Kambing Setelah Pendinginan Menggunakan Pengencer Dasar Tris Yang Disuplementasi Dengan Krioprotektan Ekstraseluler Trehalosa. Jurnal Universitas Brawijaya.
Isnaini, N. 2007. Motilitas Individu Spermatozoa Kambing Boar Pada Berbagai Kadar Gliserol Dalam Pengencer Dasar Tris Setelah Pembekuan. Jurnal Ternak Tropika Vol. 8 No. 1 Juni 2007: 99-106.
Kartasudjana, R. 2001. Teknik Inseminasi Buatan Pada Ternak. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta.
Kusumawati, E.D, Sri W, Trinil S. 2007. Pengaruh Pengencer yang berbeda terhadap Kualitas Semen sexing pada sapi Limousin. Jurnal Ternak Tropika Vol. 8 No. 1 Juni 2007: 99-106.
Luthan, F. 2010. Pedoman Teknis Alat Mesin dan ULIB. Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia. Kementrian Pertanian. Direktorat Jenderal Peternakan. Jakarta Selatan.
Pamungkas, FA, A. Batubara, M. Doloksaribu, E. Sihite. 2009. Petunjuk Teknis Potensi Beberapa Plasma Nutfah Kambing Lokal Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.
Solihati N. Dan Kune, P. 2011. Pengaruh Jenis Pengencer Terhadap Motilitas Dan Daya Tahan Hidup Spermatozoa Semen Sapi Simental. http://www.scribd.com/doc/53658478/Preservasi-Semen-4.
Toelihere M.R. 1981. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Penerbit : Angkasa, Bandung
Zenichiro, K., Herliantien dan Sarastina. 2002. Teknologi Prosesing Semen Beku Pada Sapi. Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. Malang.