Pengaruh lama perendaman biji jagung pada larutan urin kelinci terhadap produktivitas fodder jagung (zea mays) dengan sistem hidroponik

Main Article Content

Lesmin Yigibalom
Tri Ida Wahyu Kustyorini
Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih

Abstract

Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman biji jagung pada larutan urin kelinci terhadap produktivitas fodder jagung(zea mays) dengan sistem hidroponik.Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan.Perlakuan penelitian yaitu P0 (tanpa perendaman), P1 perendaman pada air 24 jam, perendaman pada larutan urin P2 (8 jam), P3 (16 jam), dan P4 (24 jam). Variabel yang diamati dalam penelitian ini lama perendaman biji jagung yang berbeda dan larutan urin kelinci, variabel tersebut berkaitan dengan persentase perkecambahan, persentase kecambah normal, produksi segar, produksi bahan kering, produksi bahan organik, produksi protein kasar, produksi serat kasar. Analisis yang digunakan adalah analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil menunjuk kan bahwa perlakuan perendaman biji jagung dalam larutan urin kelinci memberi pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap Persentase kecambah normal produksi hijauan segar, produksi bahan kering, produksi bahan organik,produksi serat kasar , produksi protein kasar, sedangkan pada hasil pengamatan pada persentase kecambah memberi pengaruh tidak nyata (P>0,05), persentase kecambah normal tertinggi pada perlakuan P2 (99,3%) dan P1 (98,1%), produksi segar tertinggi pada P2 (384,2 gram)  produksi bahan kering tertinggi pada P2 (113,92  gram), produksi protein kasar tertinggi pada P2  (61,2 gram)  produksi bahan organik P2 (36,0 gram) dan produksi serat kasar P2 (55,58 gram). Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa perlakuan perendaman biji jagung selama 8 jam dengan larutan urin kelinci dapat membrikan pengaruh yang lebih baik terhadap produktivitas fodder jagung dengan sistem hidroponik.


 


Abstract


           This study aimed to determine the effect of soaking time of corn kernels on rabbit urine solution on the productivity of corn fodder (zea mays) with hydroponic systems. The research method used was a field experiment using a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 5 replications. Maintenance treatment is P0 (without immersion), P1 (immersion on water 24 hours), immersion on urine solution P2 (8 hours), P3 (16 hours), P4 (24 hours). Variables observed in this study were different lengths of corn seed immersion and rabbit urine solution, these variables were related to germination percentage, percentage of normal sprouts, fresh production, dry matter production, organic matter production, crude protein production, crude fiber production. The analysis used was variance analysis (ANOVA). These results indicate that the treatment of soaking corn kernels in the urine solution of rabbits had a very significant effect (P <0.01). ) to the percentage of normal germination of fresh forage production, dry matter production, production of organic matter, crude fiber production, crude protein production, while the results of observations on the percentage of sprouts had no significant effect (P> 0.05) P2 (99.3%) and P1 (98.1%), highest fresh production in P2 (384.2 grams) highest dry matter production in P2 (113.92 grams), highest crude protein production in P2 (61.2 gram) production of organic matter P2 (36.0 grams) and production of crude fiber P2 (55.58 grams). The conclusions from the results of this study that the treatment of corn seed immersion for 8 hours with rabbit urine solution can provide a better influence on the productivity of corn fodder with a hydroponic system.

Article Details

How to Cite
Yigibalom, L., Kustyorini, T. I. W., & Krisnaningsih, A. T. N. (2017). Pengaruh lama perendaman biji jagung pada larutan urin kelinci terhadap produktivitas fodder jagung (zea mays) dengan sistem hidroponik. Jurnal Sains Peternakan, 5(2), 117–127. https://doi.org/10.21067/jsp.v5i2.3162
Section
Articles

References

Croder, L. V. And H. R. Cheda. 1982. Tropical grassland husbandry. Longman group. new york

Irwanto. 2001. Pengaruh Hormon IBA Terhadap Persen Jadi Stek Pucuk Meranti Putih (Shorea montegena). Skripsi. Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, universitas Patimura Ambon.

Murni AM & RW Arief. 2008. Teknologi Budidaya Jagung. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Nasaruddin.parawansa, I. Pertumbuhan dan evaluasi kandungan nitrogen melalui indikasi warna daun pada tanaman kakao (theobroma cacao I.) belum menghasilkan. Jurnal Agrisistem Vo. 6 No. 2

Purbayanti, E.D. 2011.Produktivitas Rumput Pakan Ternak Pada Tanah Salin. Disertasi.Program pascasarjana fakultas peternakan universitas gadjah mada. Yogyakarta

Priyatna, N. 2011.Beternak dan Bisnis Kelinci Pedaging. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Sofyan, A. 2000.Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta

Sutopo, lita. 2004. Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Sajimin,Y. C., raharjo, nurhayati D., purwanti. 2005. Potensi kotoran kelinci sebagai pupuk organik dan mamfaatnya pada tanaman sayuran. Lokarnya