Frekuensi penyiraman pupuk organik cair terhadap produksi segar dan bahan kering hidroponik fodder gandum (Triticum sp)

Main Article Content

Tri Ida Wahyu Kustyorini
Dimas Pratidina Puriastuti Hadiani
Ponsianus Sardin

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi segar dan bahan kering fodder gandum dengan sistem hidroponik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah gandum dan pupuk organik cair (POC). Metode Percobaan yang dilakukan adalah percobaan lapang dengan mengunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan penelitian  yaitu frekuensi penyiraman pupuk organik cair dengan kosentrasi 10% yaitu P1:penyiraman 1 kali/sehari P2 : penyiraman 2 kali sehari dan P3 : penyiraman 3 kali sehari . Masing masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Variabel penelitian meliputi produksi hijauan segar dan produksi bahan kering. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis varians. Jika terdapat pengaruh antar perlakuan,maka dilanjut dengan uji BNT.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penyiraman pupuk organik cair memberikan pengaruh sangat nyata(P<0,01) terhadap produksi hijauan segar. dan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi bahan kering fodder gandum dengan sistem hidrroponik. Produksi hijauan segar tertinggi pada P2 dengan nilai (194,8 gram) dan produksi bahan kering tertinggi pada P2 dengan nilai (20,55 gram). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa penyiraman 2 kali sehari dengan pupuk organik cair dengan konsentrasi 10% dapat memberikan hasil terbaik pada produktivitas fodder gandum dengan sistem hidroponik

Article Details

How to Cite
Kustyorini, T. I. W., Hadiani, D. P. P., & Sardin, P. (2020). Frekuensi penyiraman pupuk organik cair terhadap produksi segar dan bahan kering hidroponik fodder gandum (Triticum sp) . Jurnal Sains Peternakan, 8(2), 132–137. https://doi.org/10.21067/jsp.v8i2.5208
Section
Articles

References

Herdiawan, I. Dan Krisnan R. 2014. Produktivitas dan Pemanfaatan Tanaman Leguminosa Pohon Indigofera zollingeriana pada Lahan Kering. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Koten, B. 2012. Produksi Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L) Moench) Varietas Lokal Rote Sebagai Hijauan Pakan ternak Ruminansia pada Umur Panen dan dan Dosis Pupuk Urea yang Berbeda. Buletin Peternakan. 36 (3): 150-155

Kustyorini, T. I. W., A. T. N. Krisnaningsih, dan W. B. Ria. 2019. Pengaruh Konsentrasi Larutan Urin Kambing sebagai Media Penyiraman dan Pupuk Organik Terhadap Persentase Perkecambahan, Persentase Kecambah normal dan Produksi Hijauan Segar pada Fooder Jagung (Zea mays) dengan Sistem Hidroponik. Jurnal Sains Peternakan. 7(2). Pp 135-140.

Kustyorini, T. I. W., Krisnaningsih, A. T. N., & Santitores, D. (2020). Frekuensi Penyiraman Larutan Urin Domba terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun dan Produksi Segar Hidroponik Fodder Jagung (Zea mays) . Jurnal Sains Peternakan, 8(1), 57-65.

Nurdin. 2011. Penggunaan Lahan Kering Di Das Limboto Provinsi Gorontalo Untuk Pertanian Berkelanjutan. J. Litbang Pertanian 30(3) : 98 – 107.

Sofyan A. 2000. Pedoman Teknis Perluasan Areal Kebun Hijauan Makanan Ternak. Jakarta (ID) : Kemantrian Pertanian.potassium levels. J.Life Soc. Sci. 6(2): 92-95.

Sutejo 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT Asdi Mahasatya : Jakarta.

Taufika, R. 2011. Pengujian beberapa dosis pupuk organik cair terhadap pertumbuhan danhasil tanaman wortel (Daucus carota L.). Jurnal Tanaman Hortikultura.

Triyanto ,2013. Proses Fotosintesis Pada Tanaman dan Peningkatan Produksi Berat Basah dan Kering. Jurnal Ilmu Peternakan 1(1)374-380