Pemanfaatan limbah cucian kefir grain sebagai agensia biokontrol untuk menekan pertumbuhan aspergillus flavus pada jagung (Zea mays)
Main Article Content
Abstract
Penurunan kualitas bahan pakan akibat kapang (jamur) dapat menurunkan produktivitas ternak dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mencari konsentrasi limbah cucian kefir grain sebagai agensia biokontrol dalam upaya menekan pertumbuhan jamur Aspergillus flavus pada jagung. Materi penelitian yang digunakan jagung Madura pipilan yang sudah terkontaminasi Aspergillus flavus dan limbah cucian kefir grain. Metode penelitian yang digunakan ialah metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan faktor pertama berupa konsentrasi limbah cucian kefir (0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%) dan faktor kedua ialah lama penyimpanan (0, 1, 2, 3, dan 4 minggu). Variabel penelitian meliputi kadar asam lemak bebas (FFA) dan kadar aflatoksin jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi konsentrasi limbah cucian kefir grain dan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar asam lemak bebas. Hasil analisis kadar aflatoksin menunjukan bahwa perlakuan dengan konsentrasi 100% dan lama penyimpanan 1 minggu mampu menurunkan produksi aflatoksin sebesar 3,9%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa limbah cucian kefir grain konsentrasi 100% berpotensi menghambat pertumbuhan kapang Aspergillus flavus pada jagung dengan daya simpan selama 1 minggu.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.