pH dan Total Mikroba pada Starter Mikroorganisme Lokal (MOL) Berbasis Limbah untuk Fermentasi Pakan
Main Article Content
Abstract
Tujuan khusus dari penelitian adalah memanfaatkan limbah di sekitar wilayah Banyumas seperti sisa nasi limbah rumah tangga, ampas tahu dan onggok limbah industri olahan pangan serta sampah sayur limbah pasar untuk dijadikan sebagai starter fermentasi fungsional. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dan terdapat 4 perlakuan. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Adapun perlakuan dalam penelitian antara lain NF1: MOL asal nasi basi; NF2: MOL asal ampas tahu; NF3: MOL asal onggok; dan NF4: MOL asal sampah sayur. Variabel penelitian yang diamati adalah pH starter dan total mikroba. Hasil pengukuran pH starter MOL NF1, NF2, NF3 dan NF4 menunjukan pH yang asam (pH dibawah 7) yaitu berkisar 4,8 – 5,3dan hasil pengukuran total mikroba yang diperoleh baik pada starter NF1, NF2, NF3 dan NF4 menunjukan total mikroba yaitu 1.80x107CFU/ml - 3.08x107CFU/ml. Kesimpulan dari hasil yang diperoleh menunjukan bahwa starter yang berbasis limbah tersebut memiliki potensi untuk dijadikan sebagai starter fermentasi pakan untuk meningkatkan kualitas pakan bermutu rendah
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Amin, A., Asnita, N.I. Bunyamin dan Hidayah. 2020. Pengaruh Penambahan Ion Logam Natrium, Kalium, Magnesium, Kalsium pada Biokonversi Tepung Jagung (Zea Mays L.) oleh Ragi Endomycopsis Fibuligera menjadi Senyawa Prebiotik. Fullerene J. of Chemistry, 5(1). 32-39.
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Coblenzt,W. 2003. Prinsiple of Silage making. Retrieved October, 2010, from http://www.uaex.edu
Hernando, D., D. Septinova dan K. Adhianto. 2015. Kadar Air dan Total Mikroba pada Daging Sapi di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Bandar Lampung. J. Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(1). 61-67.
Jaelani, A., N. Widaningsih dan E. Mindarto. 2015. Pengaruh Lama Penyimpanan Hasil Fermentasi Pelepah Sawit oleh Trichoderma sp Terhadap Derajat Keasaman (pH), Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar. Zira’ah, 40 (3). 232-240.
Mokoginta, Z.P., V.N.S. Wowor dan Juliarti. 2017. Pengaruh Berkumur Air Kelapa Muda terhadap pH Saliva. Pharmacon, 6(1). 24-30
Riadi, Muchlisin. (2016). Pertumbuhan Bakteri. Retrieved July, 11, 2022, from https://www.kajianpustaka.com/2016/04/pertumbuhan-bakteri.html
Suningsih, N., W. Ibrahim, O. Liandris dan R. Yulianti. 2019. Kualitas Fisik dan Nutrisi Jerami Padi Fementasi pada Berbagai Penambahan Starter. Jurnal Sains Peternakan Indonesia, 14(2). 191-200.
Yunita, M. Hendrawan, Y. & Yulianingsih, R., 2015. Analisis Kuantitatif Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 3(3). 237-248.