Sifat Fisik dan Kimia Sari Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Sebagai Bahan Penstabil Alami Yogurt
Main Article Content
Abstract
Jamur tiram putih (Plurotus ostreatus) telah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat. Harga jamur ini relatif terjangkau, memiliki rasa yang enak dan bergizi. Ketersediaan jamur ini di pasaran juga cukup banyak. Beberapa kajian menyebutkan jamur tiram putih mengandung senyawa beta glukan. Senyawa beta glukan dapat digunakan sebagai bahan penstabil alami diantaranya untuk pembuatan yogurt. Penelitian ini bertujuan mengetahui hasil analisis sifat fisik dan kimia sari jamur tiram putih Plurotus ostreatus sebagai penstabil alami dalam pembuatan produk yogurt. Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah analisis sari jamur tiram putih dengan berbagai pengenceran. P0: menggunakan sari jamur tiram putih tanpa pengenceran, P1: sari jamur tiram putih dengan pengenceran 500 ml aquabidest, P2: sari jamur tiram putih dengan 1000 ml aquabidest. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata pada kadar lemak, kadar air, pH dan viskositas. Untuk kadar protein, kadar abu dan karbohidrat tidak terdapat perbedaan yang nyata antar rata-rata perlakuan pengenceran (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sari jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dapat dimanfaatkan sebagai bahan penstabil alami dalam pembuatan dan peningkatan kualitas yogurt.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
AOAC, 2005. Analysis of Official Analytical Chemistry Methodes. 18th. Ed. Washington DC.
Direktorat Jendral Hortikultura. 2016. Komposisi Zat Gizi Jamur Tiram Putih (Plerotus ostreatus). Departemen Pertanian. Jakarta.
Fardiaz, S. 2013. Analisis Mikrobiologi Pangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Nasution J. 2019. Kandungan Karbohidrat dan Protein Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tanam Serbuk Kayu Kemiri (Aleurites moluccana) dan Serbuk Kayu Campuran. Jurnal Eksakta. 2(1):38-42.
Nitschke, J., H. Modick., E. Busch., V. Rekowski., R.W. Altenbach., H.J. Molleken. 2019. A New Colorimetric Method to Quantify β-1,3-1,6-Glucans in Comparison With Total β-1,3-Glucans in Edible Mushrooms. Food Chem. 127(2):791-796.
Prabowo, D.A., Radiati, L.E. (2018). Pengaruh Penambahan Sari Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada Pembuatan Yogurt Drink Ditinjau dari Sifat Mutu Fisik. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 13(2), 118-125
Steel, R.D.G and Torrie. 2009. Prinsip dan Prosedur Statistik (Suatu Pendekatan Biomatrik). Terjemahan Bambang Sumantri. Gramedia Jakarta.
Sutikarini., S. Anggrahini., E. Harmayani. 2015. Perubahan Komposisi Kimia dan Sifat Organoleptik Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Selama Pengolahan. Jurnal Ilmiah Agrosains Tropis. 8(6):261-271.
Sumarsih S., 2018. Bisnis Bibit Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus). Tri Cipta Karya. Jakarta.
Tjokrokusomo, D. 2010. Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Dan Rehabilitasi Lingkungan. JRL 4(1):53-62.
Tjokrokusumo, D. 2015. Diversitas jamur pangan berdasarkan kandungan beta-glukan dan manfaatnya terhadap kesehatan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indo 1(6):1520-1523.
Widiyaningsih, E. N. 2011. Peran Probiotik Untuk Kesehatan. Jurnal Kesehatan 4(1):14-20.
Widyastuti N., T. Baruji., R. Giarni, H. Isnawan., P. Wahyudi., Donowati. 2011. Analisa Kandungan Betaglukan Larut Air Dan Larut Alkali Dari Tubuh Buah Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Dan Shiitake (Lentinus edodes). Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 13(3):182-191.
Widyastuti N. 2013. Pengolahan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Sebagai Alternatif Pemenuhan Nutrisi. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 15(3):1-7.