Karakteristik Sineresis dan Kadar Air Yoghurt Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus L) yang Ditambahkan dengan Gula Kelapa Kristal
Main Article Content
Abstract
Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena di dalam susu segar mengandung berbagai zat makanan lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin sehingga menjadi media yang sempurna bagi pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu cara mengatasi hal tersebut adalah fermentasi menjadi yoghurt. Fermentasi yoghurt yang terlalu masam dan tidak cocok bagi lidah orang Indonesia dapat ditambah dengan gula kelapa kristal, Penambahan gula kelapa juga dapat menjadi sumber energi bakteri asam laktat (BAL) dan sebagai sumber karbon untuk memicu pertumbuhan bakteri pada susu fermentasi dan juga bisa berpengaruh terhadap kadar air dan sineresis yoghurt. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh level penambahan gula kelapa kristal terhadap karakteristik Kadar air dan Sineresis yoghurt buah naga merah. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan berbagai level gula kelapa kristal 0%, 5%, 10% dan 15% (b/v). Data yang diperoleh kemudian di uji menggunakan uji Analisis Variansi (ANOVA). Apabila perlakuan sajaberpengaruh nyata terhadap variable maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Variabel yang diamati adalah kadar air dan sineresis pada yoghurt buah naga merah. Hasil penelitian menunjukan pengaruh perlakuan berbeda nyata pada kadar air dan sineresis yoghurt buah naga merah. Berdasarkan uji lanjut menggunakan DMRT menunjukan bahwa semakin tinggi level gula kelapa kristal yang ditambah maka kadar air dan sineresis semakin rendah.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
A.M. Legowo. (2012). Peranan yogurt sebagai makanan fungsional. J. Pengembangan Peternakan Tropis., 27(3), 142–150.
AOAC. (1995). Official Methods of Analisys Chemist. (Vol.1A). AOAC Inc.
Farikha, I. N., Anam, C., & Widowati, E. (2013). Pengaruh Jenis Dan Konsentrasi Bahan Penstabil Alami Terhadap Karakteristik Fisikokimia Sari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Selama Penyimpanan. Jurnal Teknosains Pangan Universitas Sebelas Maret, Surakarta., 2(1).
Hernandez, Y. D. O., & Salazar., J. A. C. (2012). Pitahaya (Hylocereus spp.): a short review. Comunicata Scientiae, 3(4), 220–237.
Ismawati, N., Nurwantoro, & Pramono, Y. B. (2016). Nilai pH, Total Padatan Terlarut, dan Sifat Sensoris Yoghurt dengan Penambahan Ekstrak Bit (Beta vulgaris L.). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Universitas Diponegoro. Semarang., 5(3).
Krisnaningsih, A. T. N. ., T. I. W. Kustyorini;, & Meo, M. (2020). Pengaruh Penambahan Pati Talas (Colocasia esculenta) Sebagai Stabilizer Terhadap Viskositas dan Uji Organoleptik Yogurt. Jurnal Sains Peternakan, Volume 8(No. 1, Juni 2020), pp:66-76.
Makanjuola, O. M. (2012). Production and Quality Evaluation of Soy Corn Yoghurt. Advance. Advance Journal of Food Science and Technology, 4(3), 130–134.
Nehemya, D., Lubis, L. M., & Nainggolan, R. J. (2017). Pengaruh Konsentrasi Gula Merah Dan Konsentrasi Starter Terhadap Mutu Minuman Sinbiotik Sari Buah Sukun. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. Rekayasa Pangan Dan Pertanian, 5(2), 275–283.
Novidahlia, N., & Pangandian, G. P. (2018). Karakteristik Red smoothies dari Buah Pisang Ambon dan Naga Merah dengan Penambahan CMC ( Carboxymethyl Cellulose ) Charateristics of Red smoothies from Ambon Banana and Red Dragon Fruits with CMC Addition ( Carboxymethyl Cellulose ) PENDAHULUAN Masyaraka. 4(1), 183–191.
Pertanian, D. (2013). Peraturan Menteri Pertanian No 82/Permentan/OT.140/8/2013.
S. Yitnosumarto. (1993). Percobaan Perancangan Analisa dan Interpretasi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Sari, S. G., Susi, & Nurlely. (2018). Komposisi Kandungan Gula BUah Naga Hylocereus costaricensis yang Tumbuh di Perkebunan anorganik Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Borneo Jurnal Pharmascientech, 01(January 2017), 1–9.
Suliasih, Legowo, A. M., & Tampoebolon, B. I. M. (2018). Aktivitas Antioksidan, BAL, Viskositas dan Nilai L*a*b* dalam Yogurt yang Diperkaya dengan Probiotik Bifidobacterium longum dan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 7 (4). Universitas Muhammadiyah Bengkulu, 7(4).
Tamad, & Suyono. (2018). Perbaikan Hulu-Hilir Gula Kelapa untuk Meningkatan Pendapatan Penderes di Desa Kotayasa Sumbang Banyumas Up-DownImprovement Coconut Sugar to Increasing TappersIncome in The Kotayasa Village Sumbang Banyumas. Prosiding Seminar Nasional Dan Call for Papers â€Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VIIIâ€14- 15November 2018 Purwokerto, 405–418.
Wardhani, D. H., Diana, C. M., & Eko, A. P. (2015). Kajian Pengaruh Cara Pembuatan Susu Jagung, Rasio dan Waktu Fermentasi Terhadap Karakteristik yoghurt Jagung Manis. Jurnal Momentum, 11(1), 7–12.
Zulaikhah, S. R. (2021). Sifat Fisikokimia Yogurt dengan Berbagai Proporsi Penambahan Sari Buah Naga Merah ( Hylocereus polyrhizus ). Jurnal Sains Peternakan, 9(1), 7–15.
Zuliana, C., Widyastuti, E., & Susanto, W. H. (2016). Pembuatan Gula Semut Kelapa (Kajian pH Gula Kelapa Dan Konsentrasi Natrium Bikarbonat). Jurnal Pangan Dan Agroindustri . Universitas Brawijaya Malang., 4(1), 110–119.