Pola Manajemen Pemeliharaan, Pengelolaan Perkawinan, Pakan dan Kesehatan Rusa Timor (Rusa timorensis) di Pendopo Kabupaten Sumbawa
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini menggunakan survei, observasi, dan wawancara langsung di lapangan untuk menentukan pola dalam manajemen pemeliharaan, perkawinan, pakan, dan kesehatan Rusa Timor. Hasilnya menunjukkan bahwa 78 rusa timor di Pandopo dirawat secara pedok. Karena rusa penangkaran biasanya tinggal bersama, kandang betina dan pejantan tidak terpisah satu sama lain, sehingga sering terjadi keturunan. memberi pakan dua atau tiga kali setiap hari, masing-masing pagi, siang, dan sore, dengan rata-rata jumlah pakan yang diperlukan. Tiga jenis makanan diberikan kepada mereka: kangkung di pagi hari, dedak di siang hari, dan rumput di sore hari.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Asher, G. W. (2011). Reproductive cycles of deer. Animal Reproduction Science, 124(3-4), 170-175.
Bismark, M., & Susmianto, A. (2011). Sintesis hasil-hasil litbang: pengembangan penangkaran rusa timor. PT LKiS Pelangi Aksara.
Dradjat, A. S. (2000). Penerapan teknologi inseminasi buatan, embrio transfer dan invitro fertilisasi pada rusa Indonesia. Laporan riset unggulan terpadu v bidang teknologi perlindungan lingkungan, 92-111.
Inounu, I. (2014). Upaya Meningkatkan Keberhasilan Inseminasi Buatan Pada Ternak Ruminansia Kecil. Wartazoa, 24(4), 201-209.
Maha, I. T., Manafe, R. Y., Amalo, F. A., & Selan, Y. N. (2021). Karakteristik morfologi Rusa timor (Rusa timorensis) dengan Pemeliharaan ex situ di Kota Kupang. Acta Veterinaria Indonesiana, 9(1), 1-13.
Ramirez, R. G. (1999). Feed Resources And Feeding Techniques Of Small Ruminants Under Extensive Management Conditions. Small Ruminant Research, 34(3), 215-230.
Sawitri, R., & Takandjandji, M. (2012). Inbreeding Pada Populasi Banteng (Bos Javanicus D'Alton 1832) Di Kebun Binatang Surabaya. Indonesian Ministry of Agriculture.
Semiadi, G., Nugraha, R. T. P., & Jamal, Y. (2004). Panduan Pemeliharaan Rusa Tropis (Vol. 282). Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Suprihati, E., Safitri, E., & Lastuti, N. D. R. (2019). Identification of Gastrointestinal Endoparasite in Bawean Deer (Axis kuhlii) and Spotted Deer (Axis axis) at Bratang Flora Park-Surabaya. Journal of Parasite Science, 3(2), 53-58.
Suwandi. 2001. Mengenal Berbagai Penyakit Parasitik Pada Ternak. Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. Bogor: Balai Penelittian Ternak.
Takandjandji, M. (2008). Teknik Penangkaran Rusa Timor (Rusa timorensis). Badan Litbang Kehutanan. Kementrian Kehutanan. Bogor
Takandjandji, M., & Setio, P. (2014). Nilai finansial penangkaran rusa timor di Hutan Penelitian Dramaga, Bogor. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 11(1), 53-76.
Yuniarti, E., Sinaga, S., Asmara, I. Y., Prasetya, A. A., & Alhuur, K. R. G. (2023). Optimalisasi Kesehatan Rusa Timor (Cevrus timorensis) di Sekitar Cagar Alam Pangandaran Jawa Barat. Farmers: Journal of Community Services, 4(1), 51-55.