Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perilaku peserta didik di wilayah perbatasan yang cenderung bersikap, berbahasa, berbudaya hingga menyukai penggunaan produk dari Timor Leste dibandingkan Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan penguatan karakter nasionalisme melalui habituasi di SMPN Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.Proses penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik, guru, dan tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis keabsahan data terdiri dari reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan oleh sekolah dalam menguatkan karakter nasionalisme peserta didik adalah melalui habituasi. Melalui pembiasaaan ini, sekolah menyelenggarakan best practice yang meliputi upacara bendera, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, menyanyikan lagu kebangsaan sebelum dan mengakiri pembelajaran, penyambutan tamu kenegaraan di wilayah perbatasan, penggunaan yel – yel kebangsaan, hingga keteladanan guru. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui program habituasi yang diselenggarakan oleh sekolah, mampu untuk menguatkan karakter nasionalisme peserta didik. Hal tersebut dibuktikan oleh perilaku dan juga aktivitas sehari -hari peserta didik yang sudah mencintai produk dalam negeri, berbahasa Indonesia dengan baik, dan benar hingga merasa sangat mencitai Indonesia.
References
Abdillah, F. (2018). Mendidik Warga Negara Indonesia Di Sekolah Dasar: Perspektif Guru. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 8(2), 60–67.
Amirulloh, H. (2015). Teori Pendidikan Karakter Remaja Dalam Keluarga. Bandung: Alfabeta.
Anwar, C.(2014). Internalisasi Semangat Nasionalisme Melalui Pendekatan Habituasi. Jurnal Studi Keislaman, 14 (1), 159 – 172.
Aqib, Z. (2014). Pendidikan Karakter: Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung: Yrama Widya.
Aqib, Z. & Sujak. (2011). Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung: Yrama Widya.
Asmani, J.,M. (2012). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Cetakan Kelima. Yogyakarta: Diva Press.
Azzet, A.,M. (2014). Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia. Yogyakarta: Ar – Ruzz Media.
Bański, J., & Janicki, W. (2013). The influence of the EU’s eastern frontier on the socioeconomic situation of border areas. European Urban and Regional Studies, 20(3), 299 –313.
Berkowitz, B. M. W., & Fekula, M. J. (1999). Educating For Character. About Campus: Enriching the Student Learning Experience, 4(5), 17–22.
Conger, J. A., & Xin, K. (2000). Executive Education in the 21st Century. International Journal of Listening, 14(1), 73–101.
Dyson, M. (2010). What might a person-centred model of teacher education look like in the 21st century? The transformism model of teacher education. Journal of Transformative Education, 8(1), 3–21.
Gonzalez-torres, M. A., & Fernandez-rivas, A. (2014). Some reflections on nationalism, identity and sexuality. International Forum of Psychoanalysis, 23(3), 135–143.
Haselsberger, B. (2014). Decoding borders. Appreciating border impacts on space and people. Planning Theory and Practice, 15(4), 505–526.
Hermuttaqien, B. P. F., Sata, H. R., & Wadu, L. B. (2019). Perbandingan Pembelajaran PPKn Pada Implementasi KTSP dan Kurikulum 2013 Di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jurnal Inspirasi Pendidikan, 9(1), 45–51.
Hjerm, M. (2010). Education, xenophobia and nationalism: A comparative analysis. Journal of Ethnic and Migration Studies, 27(1), 37–60.
Holm, L., & Horn, C. (2003). Bridging the Gap Between Schools of Education and the Needs of 21st-Century Teachers. Phi Delta Kappan, 84(5), 376–380.
Kirom, S. (2018). Penguatan Karakter Diri Melalui Pembelajaran Drama. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 8(1), 40–52.
Komalasari, K. & Saripudin, D. (2017). Pendidikan Karakter: Konsep dan Aplikasi Living Values Education. Bandung: Refika Aditama.
Maxwell, A. (2018). Nationalism as classification : suggestions for reformulating nationalism research. Nationalities Papers, 46(4), 539–555.
Misra, S. (2013). Border and Bordering Practices from the Cinematic Lens. International Studies, 50(1–2), 35–54.
Moh. Muchtarom, Dasim Budimansyah, A. S. (2016). The implementation of integrated education to Develop the intact Personality of students. The New Educational Review, 43(1), 147–156.
Mulyasa, H.E. (2015). Revolusi Mental Dalam Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muslich, M. (2013). Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta. Bumi Aksara.
Permatasari, A. (2014). Otonomi Khusus Daerah Perbatasan, Alternatif Solusi Penyelesaian Masalah Perbatasan Di Indonesia. J U R N A L MED I A H U K UM, 21(2), 226–240.
Pureklolon, T.T. (2017). Nasionalisme: Supremasi Perpolitikan Negara. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sahlan, A. & Prastyo, A.,T. (2017). Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar – Ruzz Media.
Saleh, M. H. (2011). Model pemaknaan nasionalisme masyarakat pulau sebatik Kalimantan Timur. Borneo Administrator, 7(2), 202–221.
Samani, M & Hariyanto. (2012). Pendidikan Karakter: Konsep dan Model. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Saptono. (2011). Dimensi – dimensi Pendidikan Karakter: Wawasan, Strategi dan Langkah Praktis. Jakarta: Erlangga.
Sassler, S. (2018). Families in the 21 st Century . Contemporary Sociology: A Journal of Reviews, 47(2), 177–178.
Schack, M. (2001). Regional Identity in Border Regions: The Difference Borders Make. Journal of Borderlands Studies, 16(2), 99–114.
Schunk, D.H. (2012). Teori – teori Pembelajaran:Perspektif Pendidikan. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
Sulistyawati, P., Sunnah, V. H., & Setiawan, D. A. (2018). Kajian Pendidikan Karakter Berbasis Religi dalam Menangani Problematika Kenakalan Anak SDN Gadang 1 Malang. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 8(2), 37–44.
Taufik. (2014). Pendidikan Karakter di Sekolah: Pemahaman, Metode Penerapan, dan Peranan Tiga Elemen. Jurnal Ilmu Pendidikan, 20(1), 59–65.
Vinokur, E. (2018). Cosmopolitan Education in Local Settings: Toward a New Civics Education for the 21st Century. Policy Futures in Education, 0(0), 1–21.
Walters, W. (2006). Border/control. European Journal of Social Theory, 9(2), 187–203.
Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .