ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENGKONSTRUKSI MATERI TEORI BILANGAN

Nur Farida, Rosita Dwi Ferdiani

Abstract

Kemampuan berpikir matematis, khususnya berpikir matematis tingkat tinggi (high-order mathematical thinking) sangat diperlukan oleh siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kekampuan berpikir kritis matematik siswa baiknya diukur masing-masing tiap siswa tersebut, yakni dengan menggunakan tes khusus ataupun tes yang dikaitkan dengan materi tertentu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini menggunakan siswa kelas VII SMP PGRI 2 Singosari yang ditinjau dari kemampuan berfikir kritis yang berjumlah 6 orang. Data tes kemampuan berpikir kritis matematik dan wawancara setiap subjek penelitian dideskripsikan, yang selanjutnya diperoleh masing-masing skor menggunakan indikator berpikir kritis. Berdasarkan hasil tes berpikir kritis pada materi teori bilangan diperoleh 92% siswa sudah mampu menjawab soal menurut tahapn berpikir kritis. Hasil wawancara beberapa siswa juga memahami proses belajar matematika melalui berpikir kritis. Berdasarkan hasil catatan lapangan juga menunjukkan bahwa proses kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik, walaupun awalnya beberapa siswa yang ribut karena kurang memahami proses belajar yang disampaikan. Secara keseluruhan dan dari hasil triangulasi dapat dikatakan bahwa siswa SMP PGRI 2 SINGOSARI sudah mampu meningkatkan proses berpikir kritisnya dalam pembelajaran matematika. Bagi peneliti lain yang akan melaksanakan kegiatan serupa, maka dapat dikembangkan lebih lanjut pada pemahaman konsep siswa.

References

Amri, Sofan. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Jakarta: Prestasi Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.
As’ari, A. R, Mahmudi, a., & Nurlaelah, E. (2017). Our Protective Mathematic Teacher are Not Critical Thinkers Yet. Journal on Mthematics Education, 8(2), 145-156.

Dahar, R. W. (2011). Teori-Teori Belajar &Pembelajaran.Jakarta : Erlangga.
Depdiknas. 2004. Pedoman Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah
Afektif.Jakarta: Depdiknas.
Ennis, R. H. (2011). The Nature of Critical Thinking: Sn Outline of Critical
Thinking Dispositions and Abilities.Online. Tersedia di
http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCritic
alThinking_51711_000.pdf.Diakses 9-03-2015.Fisher. 2007.
Kusumaningrum, Maya., dan Saefudin. (2012). Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Matematika Melalui Pemecahan Masalah Matematika. Makalah ini disampaikan dalam “Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika”, Yogyakarta, 10 November 2012.
Kuswana, W. S., (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Moleong, L. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Noer, Sri Hastuti. (2009). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.Prosiding.
Normaya, K. (2015). Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model JUCAMA di Sekolah Menengah Pertama. Edu-Mat Jurnal Pendidikan Matematika. 3(1), 92-104. Retrieved from http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php./edumat/article/view/634/542.
Orton, A. (2004). Learning Mathematics: Issues, Theory, and Practice.Great Britain: Redwood Books.
Prihartiningsih, Zubaidah, S., & Manahal. (2016). Kemampuan berpikir Kritis Siswa SMP pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Proseding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pascasarjana UM, (1) 1053-1062.
Quelmalz, Edys S. (1985). Needed: Better Methods for Testing High-Order Thinking Skills.Educational Leadership Article.
Rahaju, E. B. (2013). Proses Berpikir Siswa SMP dalam Pembentukan KonsepPersegi Panjang Ditinjau Berdasarkan Gender.Prosiding SeminarNasional Matematika 2013. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Sabandar, J. (2008). Pembelajaran Matematika Sekolah dan Permasalahan Ketuntasan Belajar Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarmo, Utari. 2010. Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. Jurnal FMIPA UPI.
Yulianti, L. (2013). Efektivitas Bahan Ajar IPA Terpadu terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP. Journal Pendidikan Fisika Indonesia, 9(1), 55-57. DOI:http://dx.doi.org/10.15294/jpfi.v9il.2580.
Zohar, Anat and Dori, Yehudit J. (2003). Higher Order Thinking Skills and Low Achieving Students: Are They Mutually Exclusive. The journal of the learning sciences.

Authors

Nur Farida
nurfarida@unikama.ac.id (Primary Contact)
Rosita Dwi Ferdiani
Farida, N., & Ferdiani, R. D. (2021). ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENGKONSTRUKSI MATERI TEORI BILANGAN. RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi, 3(3), 219–232. https://doi.org/10.21067/jtst.v3i3.6054

Article Details