KRITIK SOSIAL DALAM PUISI AKU MASIH SANGAT HAFAL NYANYIAN ITU KARYA MUSTOFA BISRI (PENDEKATAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR)

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI AKU MASIH SANGAT HAFAL NYANYIAN ITU KARYA MUSTOFA BISRI (PENDEKATAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR)

Penulis

  • Abdul Kholiq a:1:{s:5:"en_US";s:27:"Universitas Negeri Surabaya";}
  • Tengsoe Tjahjono Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.21067/jibs.v8i2.6351

Kata Kunci:

Kritik sastra, Hermeneutika, Interpretasi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbol “Nyanyian Itu†dan kritik sosial dalam puisi “Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu†karya Mustofa Bisri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kaulitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Pendokumentasian puisi “Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu†dilakukan dengan mendownload puisi tersebut di internet. Penganalisisan data pada penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutika Paul Ricoeur Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa makna simbol nyanyian itu dalam puisi “Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu†katya Mustofa Bisri digambarkan sebagai 1) lagu yang biasa dilantunkan penyair dengan teman-temannya pada waktu masa kecil; 2) nyanyian kesukaan siswa pada saat di sekolah rakyat; 3) lagu wajib yang harus dilantunkan siswa setiap hari; 4) lagu yang digubah syairnya dengan subjek yang sama. Kritik sosial dalam puisi  “Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu†karya Mustofa Bisri, yaitu 1) banyak orang yang saat ini terlalu individualis yang mementingkan keperluan dan kepentingannya masing-masing; 2) banyaknya orang yang memiliki sifat keduniawian yang tinggi (hedonis); 3) banyaknya orang yang saling berebut kuasa.

Referensi

Ariyanto, D., & Nuryatin, A. (2017). Badik dalam “mata badik mata” puisi karya D. Zawawi Imron: perspektif paul ricoeur. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(2), 161-168.
Bleicher, Josef . (2005). Hermeneutika Kontemporer, Hermeneutika Sebagai Metode, Filsafat, dan Kritik. Penerbit Fajar Pustaka, Yogyakarta
Dahlan, A. (2018). Kritik Sosial Dalam Sajak Alang-Alang Karya Abdul Wachid Bs (Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur). Skripsi. IAIN Purwokerto.
Faiz, Fakhruddin. (2003). Hermeneutika Al-Qur'an. Yogyakarta: Qolam, Cet.III.
Fathoni, H. (2012). Gaya Bahasa dalam Syair “Al-i’tiraf” Karya Abu Nuwas: Sebuah Analisis Stilistik. At-Ta'dib, 7(2), 205-224.
Ganie, T. N. (2015). Buku Induk Bahasa Indonesia: Pantun, Puisi, Syair, Peribahasa, Gurindam, dan Majas. Yogyakarta: Araska.
Nada, Qotrun. (18 Juni 2015). https://www.kompasiana.com/qotrunnada_mu/54f6aa51a333113b528b45b7/aku-masih-sangat-hafal-nyanyian-itu-gus-mus.
Wahyuni, L. (2017). Pembentukan Citra Diri dalam Puisi Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana Karya KH. A. Mustofa Bisri. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 2(2), 187-194.
Ricoeur, Paul. 1981. Hermeneutics & The Human Sciences. New York. The Press Syndicate of The University of Cambridge.

Diterbitkan

2021-12-31

Cara Mengutip

Kholiq, A., & Tengsoe Tjahjono. (2021). KRITIK SOSIAL DALAM PUISI AKU MASIH SANGAT HAFAL NYANYIAN ITU KARYA MUSTOFA BISRI (PENDEKATAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR). JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA, 8(2), 90–97. https://doi.org/10.21067/jibs.v8i2.6351
Loading...