Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Badati sebagai modal sosial dan model dalam membangun integrasi bangsa pada masyarakat Maluku, khususnya di Pulau Ambon. Asumsi dasar bahwa manusia sebagai mahkluk individu sekaligus sebagai makluk sosial, merupakan cikal bakal lahirnya budaya Badati. Namun hakikat keberadaan budaya Badati menjadi tantangan besar disebabkan pengaruh digitalisasi yang terus berkembang, liberalisme dengan karakteristik individu yang dominan. Model penelitian pengembangan yang dilakukan dengan studi pendahuluan secara kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik sampel menggunakan purposive sampling. Dengan triangulasi data dikumpulkan dari berbagai narasumber dari kalangan budayawan, praktisi pendidikan yang memiliki ilmu linear dengan kajian penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya data direduksi, disaji dan disimpulkan sesuai dengan masalah penelitian. Temuan, Badati sebagai bagian dari budaya yang berkembang pada masyarakat memiliki nilai positif sebagai modal sosial dalam menyatukan masyarakat di Pulau Ambon, dan budaya Badati juga menjadi model yang positif bagi generasi ke generasi dalam membangun hidup dalam kebersamaan. Kekuatan aspek religius memberikan kontribusi yang besar dalam keberadaan budaya Badati, sebab nilai-nilai keagamaan sesungguhnya menjadi bagian dari nilai Badati itu sendiri.
References
Agustina, I. F. (2024). Buku Ajar Pengantar Sistem Ekonomi Indonesia. In Umsida Press eBooks. https://doi.org/10.21070/2024/978-623-464-086-1
Andriyani, Y., Arifin, M. H., & Wahyuningsih, Y. (2021). Pengaruh Modernisasi Terhadap Perilaku Siswa Sekolah Dasar. Didaktik/Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 7(02), 268–278. https://doi.org/10.36989/didaktik.v7i01.232
Aprianti, M., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2022). Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi Terhadap Identitas Nasional Indonesia. Edumaspul : Jurnal Pendidikan, 6(1), 996–998. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.2294
Arbi, Y., Nurhan, K., Atqa, M., Yuwono, B. T., Manurung, H. P., & Pradana, P. (2019). Pengakuan Dunia Terhadap Warisan Budaya Indonesia. http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=15405
Asrudin, A. (2017). Thomas Kuhn dan Teori Hubungan Internasional: Realisme sebagai Paradigma. Global South Review, 1(2), 107. https://doi.org/10.22146/globalsouth.28830
Badan Pusat Statistik Maluku. (2022). Provinsi Maluku Dalam Angka.
Cecchini, R. T., & Toffle, M. I. M. M. E. (2014). Cultural Integration in the Contemporary World: Using the Cultural Identikit. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 159, 732–737. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.12.462
Dharma, D. S. A. (2023). Membaca Peran Teori Ekologi Bronfenbrenner dalam Menciptakan Lingkungan Inklusif di Sekolah. Special and Inclusive Education Journal, 3(2), 115–123. https://doi.org/10.36456/special.vol3.no2.a6642
Fitriana, D. (2019). Tranformasi Kebijakan agraria dan Transmigrasi di indonesia. In Tranformasi kebijakan agraria dan transmigrasi di Indonesia.
Fuadi, S. H. (2020). Resolusi Konflik Sosial Perspektif Hukum Islam dan Hukum Adat pada Pemilihan Kepala Desa Bajang Mlarak Ponorogo. Al-Manhaj/Al-Manhaj : Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 2(1), 86–111. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v2i1.325
Gardner, D. M. (2011). Parents' influence on child social self-efficacy and social cognition. Marquette University.
Gea, A. A. (2010). Pengembangan Culture, Self, and Personality Dalam Diri Manusia. Humaniora, 1(1), 37. https://doi.org/10.21512/humaniora.v1i1.2146
Givel, M. (2015). Mahayana Buddhism and Gross National Happiness in Bhutan. International Journal of Wellbeing, 5(2), 14–27. https://doi.org/10.5502/ijw.v5i2.2
Godlif, Y., & Patra, S. (2019). Eksistensi Pela Gandong Sebagai Civic Culture Dalam Menjaga Harmonisasi Masyarakat Di Maluku. 5(2). http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/SOSIO-FITK/article/download/10554/pdf
Habibi, H. (2018). Protecting National Identity Based On The Value Of Nation Local Wisdom. 1(2), 24–40. https://doi.org/10.5281/zenodo.1873649
Hakim, A. R., & Darojat, J. (2023). Pendidikan Multikultural dalam Membentuk Karakter dan Identitas Nasional. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8(3), 1337–1346. https://doi.org/10.29303/jipp.v8i3.1470
Hamid, A. (2006). Potensi Modal Sosial Pada Budaya Lokal Dalam Pembangunan Daerah. Jurnal Jaffray, 4(1), 1. https://doi.org/10.25278/jj71.v4i1.128
Humairoh, N. Y., & Chirstantyawati, N. (2019). Representasi Relasi Kuasa Negara Adidaya Amerika Dalam Film Geostorm. Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran Dan Penelitian/Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran Dan Penelitian, 4(2), 33–47. https://doi.org/10.10358/jk.v4i2.484
Ibda, H. (2022). Ekologi Perkembangan Anak, Ekologi Keluarga, Ekologi Sekolah dan Pembelajaran. ASNA: Jurnal Kependidikan Islam Dan Keagamaan, 4(2), 75-93. Retrieved from https://ejournal.maarifnujateng.or.id/index.php/asna/article/view/98
Kaasa, A. (2019). Determinants of individual-level social capital: Culture and personal values. Journal of International Studies, 12(1), 9–32. https://doi.org/10.14254/2071-8330.2019/12-1/1
Kuran, T., & Sandholm, W. H. (2008). Cultural integration and its discontents. Review of Economic Studies, 75(1), 201–228. https://doi.org/10.1111/j.1467-937X.2007.00469.x
Kurnia, I. (2016). Pengaturan Perundang-undangan Nasional Terkait dengan Penetapan Indonesia Sebagai Negara Kepulauan. Jurnal Hukum Prioris/Jurnal Hukum Prioris, 2(4), 256–263. https://doi.org/10.25105/prio.v2i4.341
Lessu , Salamor, R. (2024). Kemitraan Keluarga dan Sekolah Dalam Penguatan Karakter Mandiri Siswa di Sekolah Dasar. 3(1), 8–13.
Mancall, M. (2004). Gross National Happiness and Development: An Essay. In Centre for Bhutan Studies eBooks. https://doi.org/10.11588/xarep.00000360
Martha, J. (2015). Bhutan: Globalisasi, Demokrasi, dan Tantangan terhadap Kebahagiaan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 10(2). https://doi.org/10.26593/jihi.v10i2.1314.%p
Monaco, E. (2016). Notes on Bhutan’s Gross National Happiness and its Measurement. Journal of Management and Development Studies, 27, 1–15. https://doi.org/10.3126/jmds.v27i0.24944
Mulyoto, -. (2018). National Integration and Its Process in Indonesia. Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah, 12(1), 1. https://doi.org/10.17509/historia.v12i1.12113
Okafor, T. M. (2018). Culture and Language : Essential Tools for National Integration and Development. 1(4), 12–21.
Pattaling. (2020). The Urgency of National and Local Cultures in Intercultural Communication in Indonesia. 4(June), 1–7.
Prasetyo, D., & Irwansyah. (2020). Memahami Masyarakat Dan Perspektifnya. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(1), 163–175. https://doi.org/10.38035/jmpis.v1i1.253
Primawardani, Y. (2017). Perlindungan Hak Masyarakat Adat dalam Melakukan Aktivitas Ekonomi, Sosial dan Budaya di Provinsi Maluku. Jurnal HAM, 8(1), 1. https://doi.org/10.30641/ham.2017.8.1-11
Rijal, S., Pahrijal, R., M, E. M., Satiadharma, M., & Nainggolan, E. (2023). Eksplorasi Hubungan antara Kewirausahaan dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Perbandingan tentang Negara Maju dan Negara Berkembang. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan West Science, 1(03), 142–152. https://doi.org/10.58812/jekws.v1i03.505
Ritiauw, S. P., Maftuh, B., & Malihah, E. (2018). Model of Conflict Resolution Education Based on Cultural Value of qPelaq in Social Studies Learning. https://doi.org/10.2991/icsse-17.2018.66
Rudy, T. M., & Salim, A. (2007). Ekonomi politik internasional: peran domestik hingga ancaman globalisasi. https://library-bpsdm.kemendagri.go.id/index.php?p=show_detail&id=7456
Salsabila, U. H. (2018). Teori ekologi Bronfenbrenner sebagai sebuah pendekatan dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam. Al-Manar: Jurnal Komunikasi Dan Pendidikan Islam, 7(1), 139-158.
Sukarno, dkk. (2023). Transpolitan: Kebijakan Pembangunan Transmigrasi Masa Depan. Jurnal Kebijakan Publik, 14(1), 1. https://doi.org/10.31258/jkp.v14i1.8157
Sumardjoko, B. (2015). Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pembelajaran PKN Berbasis Kearifan Lokal untuk Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa. Jurnal Varidika, 25(2). https://doi.org/10.23917/varidika.v25i2.726
Suradi, A. (2018). Penanaman Religiusitas Keislaman Berorientasi pada Pendidikan Multikultural di Sekolah. Jurnal Pendidikan Agama Islam/Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 6(1), 25–43. https://doi.org/10.15642/jpai.2018.6.1.25-43
Susilowati, E., & Masruroh, N. N. (2018). Merawat Kebhinekaan Menjaga Keindonesiaan: Belajar Keberagaman dan Kebersatuan dari Masyarakat Pulau. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 3(1), 13. https://doi.org/10.14710/jscl.v3i1.17856
Thinley, L. J. Y. (1999). Values and Development: “Gross National Happiness.†https://doi.org/10.11588/xarep.00000319
Tingvold, L., Middelthon, A. L., Allen, J., & Hauff, E. (2012). Parents and children only? Acculturation and the influence of extended family members among Vietnamese refugees. International Journal of Intercultural Relations, 36(2), 260–270. https://doi.org/10.1016/j.ijintrel.2011.03.005
Titaley & Matatula. (2023). Budaya Masohi Masyarakat Adat Negeri Samasuru - Maluku. Komunitas: Jurnal Ilmu Sosiologi, 5(2), 80–97. https://doi.org/10.30598/komunitasvol5issue2page80-97
Wahanisa, R., & Adiyatma, S. E. (2021). Konsepsi Asas Kelestarian Dan Keberlanjutan Dalam Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Nilai Pancasila. Bina Hukum Lingkungan, 6(1), 95–120. https://doi.org/10.24970/bhl.v6i1.191
Wakano. (2019). Nilai-nilai Pendidikan Multikultural dalam Kearifan Lokal Masyarakat Maluku. Al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 4(2), 26–43. https://doi.org/10.33477/alt.v4i2.1006
Warsah, I. (2017). Kesadaran Multikultural sebagai Ranah Kurikulum Pendidikan. Ta’dib, 6(2), 268–279. https://doi.org/10.29313/tjpi.v6i2.2845
Zainiyati, H. S. (2014). Pendidikan Multikultural: Upaya Membangun Keberagamaan Inklusif di Sekolah. Islamica : Jurnal Studi Keislaman, 1(2), 135. https://doi.org/10.15642/islamica.2007.1.2.135-145
Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .