Getteng dalam Paseng Pangaderreng Masyarakat Bugis sebagai Basis Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
PDF

Keywords

Getteng
Paseng Pangngaderreng
Pendidikan Karakter
Kearifan Lokal
Profil Pelajar Pancasila

How to Cite

Sayidiman, S., Manggau, A., Ramli, A., & Hermuttaqien, B. P. F. (2024). Getteng dalam Paseng Pangaderreng Masyarakat Bugis sebagai Basis Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 9(1), 205–215. https://doi.org/10.21067/jmk.v9i1.10232

Abstract

Penelitian ini didasari adanya problem moral di kalangan peserta didik yang mengindikasikan adanya krisis dalam sistem pendidikan kita. Solusi yang diusulkan adalah pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi nilai-nilai kearifan lokal Bugis, "Paseng Pangngaderreng, sebagai basis pengembangan pendidikan karakter di sekolah dasar. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis domain, analisis komponensial, analisis taksonomi dan analisis tema kultural. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 rincian domain sebagai klausul utama dalam prinsip getteng dan memuat nilai moral utama yakni kejujuran dan integritas, terdapat 3 rincian domain sebagai bentuk pesan kepada pemimpin dengan nilai moral keutamaan kebijaksanaan, pengertian, empati, pengendalian diri dan pencarian kebenaran. Berdasarkan hasil analisis tema kultural ditemukan bahwa kehadiran getteng menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat bugis, nilai getteng dan Paseng Pangngaderreng tidak hanya memiliki relevansi budaya tetapi juga aplikatif dalam konteks kehidupan modern masyarakat Bugis, dan berdasarkan analisis taksonomi ditemukan bahwa nilai getteng diterapkan dalam dua konteks utama yakni kehidupan sehari-hari dan kepemimpinan.

https://doi.org/10.21067/jmk.v9i1.10232
PDF

References

Abidin, A. Z. (2003). Ensiklopedi Sejarah dan Kebudayaan Sulawesi Selatan. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Adisusilo, S. (2017). Pembelajaran Nilai-Karakter. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Andaya, L. Y. (1981). The Heritage of Arung Palakka: A History of South Sulawesi (Celebes) in the Seventeenth Century. The Hague: Martinus Nijhoff.

Arafat, Y. (2018). Studi Penerapan Pendidikan Karakter di STKIP Bima. Lembaga Penelitian Dan Pendidikan (LPP) Mandala, September, 453–460.

Bahri, S. (2015). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral di Sekolah. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 57-76. https://doi.org/10.21274/taalum.2015.3.1.57-76

Brown, D. E. (1976). Principles of Social Structure: Southeast Asia. Boulder: Westview Press.

Cahyo. (2017). Pendidikan Karakter Guna Menanggulangi Dekadensi Moral Yang Terjadi Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 9(1), 16-26.

Çubukçu, Z. (2012). The Effect of Hidden Curriculum on Character Education Process of Primary School Students. Educational Sciences: Theory and Practice, 12(2), 1526-1534.

Hermawan, I. (2012). Kearifan Lokal Sunda Dalam Pendidikan. Jurnal Widyariset, 15(1), April 2012.

Lickona, T. (2013). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Jakarta: PT Bumi Aksara (diterjemahkan oleh Juma Abdu Wamaungo).

Macknight, C. C. (1976). The Early History of South Sulawesi: Some Recent Advances. Canberra: Australian National University.

Macknight, C. C. (2000). Bugis and Makassar: Two Civilizations of the Southern Celebes. Canberra: Australian National University.

Mattulada. (1985). Latoa: Satu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Ujung Pandang: Hasanuddin University Press.

Nurhayati Rahman. (2010). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Bugis-Makassar dalam Perspektif Budaya. Jurnal Budaya dan Tradisi, 12(1), 45-56.

Nurhayati Rahman. (2015). The Role of Bugis Traditional Values in Modern Society. Makalah disajikan dalam Konferensi Internasional tentang Nilai-Nilai Tradisional di Makassar.

Patimang. (2012). Bugis Makassar: Tata Nilai dan Sistem Kemasyarakatan. Makassar: Pustaka Refleksi.

Pelras, C. (1996). The Bugis. Oxford: Blackwell Publishers.

Prihatmojo, A., & Badawi, B. (2020). Pendidikan karakter di sekolah dasar mencegah degradasi moral di era 4.0. Dwija Cendekia: Jurnal Riset Pedagogik, 4(1), 142-152. https://doi.org/10.20961/jdc.v4i1.41129

Purwanti, M. I., & Sapriya. (2017). Implementasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sunda Dalam Pembelajaran PKN Sebagai Penguat Karakter Siswa. JPIS: Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26(1), 39–52.

Rahim, A. (2011). Mengenal Budaya Bugis. Makassar: Pustaka Refleksi.

Rahman, H., Syukri, M., & Judrah, M. (2021). Pendidikan Karakter dalam Budaya Bugis-Makassar.

Sukmayadi, T. (2016). Kajian Tentang Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Masyarakat Adat Kampung Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Jurnal Civics, 13(1), 96–112.

Yantu, F., & Umar, F. A. (2020). Kearifan Lokal Masyarakat Bugis Dalam Novel Lontara Rindu Karya S. Gegge Mappangewa. Jambura Journal of Linguistics and Literature, 1(2). https://doi.org/10.37905/jjll.v1i2.9232

Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .