Abstract
This research is based on the importance of civic culture by maintaining Pancasila values. The uniqueness of this research is the practice of civic culture in the village to maintain Pancasila values through Pancasila conservation. One of the villages that maintains this citizenship culture is the Genting village, Semarang district, Central Java province. The purpose of this research is to explore the culture of citizenship in the Genting community as a form of conserving Pancasila values, supporting and inhibiting factors, as well as efforts made to preserve Pancasila values as a civic culture. The research method used is qualitative with a phenomenological approach. Retrieval of research data using observation, in-depth interviews, Forum Group Discussion, and documentation. The results and discussion of this study are the practice of citizenship culture by conserving Pancasila values, which means caring for, maintaining and maintaining Pancasila values. The good practice of civic culture in the multicultural community of Genting Village, namely the citizenship tradition as a socio-cultural action by preserving the citizenship culture through agro-tourism, cultural tourism, culinary tourism, and spiritual tourism.
References
Ali, Hasbi. (2018). Penguatan Karakter Semangat Kebangsaan Melalui Pembelajaran Kearifan Lokal Dalam Matakuliah PPKn. Jurnal Geuthee: Penelitian Multidisiplin 1 (3), 188-189.
Anam, Choerul. (2017). Tradisi Sambatan dan Nyadran Di Dusun Suruhan. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, Volume 12, Nomor 1. https://doi.org/10.14710/sabda.12.1.77-84.
Beaman, J. (2016). Citizenship as cultural: Towards a theory of cultural citizenship. Sociology Compass, 10(10), 849-857.
BPIP. (2021). Rilis Hasil Survei Nasional Pandangan Publik Tentang Narasi Pancasila: Pancasila Sebagai Ideologi NKRI VS Pancasila Sebagai Ideologi Untuk Mewujudkan Negara Berbasis Islam. Jakarta: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Creswell, J.W. (2016). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Delanty, G. (2002). Two conceptions of cultural citizenship: A review of recent literature on culture and citizenship. The global review of ethnopolitics, 1(3), 60-66.
Desa Genting. (2022). Sinopsis Susuk Wangan Dusun Kalidukuh Desa Genting. Semarang: Dokumen Desa Genting.
Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. (2005). Tari Prajuritan Kabupaten Semarang. Kabupaten Semarang.
Hamid, I.S, et al. (2018). Mengurai Konstelasi Filosofis Pancasila Melalui Literasi Budaya Kewarganegaraan dan Literasi Media Kewarganegaran. Prosiding Seminar Pendidikan Nasional UPI Cibiru Bandung.
Jannah, AN, & Dewi, DA. (2021). Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Sosial Budaya di Masyarakat Abad-21. Jurnal Pendidikan Tambusai, jptam.org, https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/1055.
Kaelan. (1996). Kesatuan Sila-Sila Pancasila. Jurnal Filsafat Universitas Gajah Mada Seri 26, Desember.
Kementerian Sosial. (2019). Aktualisasi Kearifan Lokal Cermin Ideologi Pancasila. www. kemensos.go.id.
Kurniati, Pat et al. (2021). Budaya Kewarganegaraan, Praktek Kewarganegaraan, dan Pendidikan Kewarganegaraan Demokratis. Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi Volume 8 Nomor 2 November 2021.
Latif, Y. (2020). Wawasan Pancasila. Bandung: Mizan.
Malasari, Y, & Darmawan, C. (2017). Budaya Adat Pengantin Melayu Riau Dalam Pengembangan Budaya Kewarganegaraan. Humanika, ejournal.undip.ac.id, https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/17360.
Natalia, J.S. (2020). Politik Kewarganegaraan Masyarakat Kelurahan Kisaran Naga (Studi Kasus Pada Pemilihan Calon Anggota DPRD Kabupaten Asahan Tahun 2019). Jurnal Equilibirium: Jurnal Pendidikan 8 (2).
Oktari, D & Dewi, D.A. (2021). Pemicu Lunturnya Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial. JURNAL PEKAN: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, jurnal.stkippersada.ac.id, http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PEKAN/article/view/1170.
Pakulski, J. (1997). Cultural citizenship. Citizenship studies, 1(1), 73-86.
Permana, Indra Bayu & Mursidi, A. (2020). Peranan Tentang Nilai Gotong Royong Sebagai Bentuk Penerapan Sila Ke-tiga Pancasila Di Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Citizenship 8 (1).
Prasetian, A.D. (2018). Sinkretisme Islam Dan Budaya Jawa Dalam Upacara Bersih Desa Di Purwosari Kabupaten Ponorogo. Jurnal Religia Vol. 21 No. 1, doi: https://doi.org/10.28918/religia.v21i1.1503.
Retnoningsih, A., et al. (2020). Konservasi Berkelanjutan Kampus UNNES 2020. Semarang: UPT Bangvasi UNNES.
Rianto, Hadi & Yuliananingsih. (2021). Menggali Nilai-Nilai Karakter Dalam Permainan Tradisional. Edukasi Jurnal Pendidikan Volume 19 Nomor 1 IKIP PGRI Pontianak.
Samani, M. & Hariyanto. (2017). Pendidikan Karakter Konsep dan Model. Bandung: Rosda Karya.
Machfiroh, R., et al. (2018). Characteristics of young Indonesian citizenship in the digital era. In Annual Civic Education Conference (ACEC 2018) (pp. 5-7). Atlantis Press.
Sedyawati, Edi. (2007). Keindonesiaan Dalam Budaya. Jakarta: Wedatama Widya.
Sita, A.L, et al. (2021). Representasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbudaya. Jurnal Syntax, fusion.rifainstitute.com, http://fusion.rifainstitute.com/index.php/fusion/article/view/14.
Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Soelaeman, M. Munandar. (2007). Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung: PT Refika Aditama.
Sopo Ngiro. (2007). Cerita Rakyat Dusun Genting Jambu Ambarawa. Semarang: Ngulah Saliro Desa Genting.
Suryadi, A., & Budimansyah, D. (2016). Advance school leadership, progress teaching approach and boost learning: The case of Indonesia. The New Educational Review, 45, 76-86.
Suyahmo. (2014). Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Magnum.
Suyatno. (2013). Perencanaan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Ombak.
Wahab, A.A & Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Widodo, T.S et al. (2020). Konservasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menguatkan National Character Building Mahasiswa. Jurnal Perseda 3 (3).
Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.

Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
