Abstract
Tradisi kelaci dilakukan dalam meminang perempuan di Desa Adat Kedisan Kecamatan Kintamani. Tradisi ini dilakukan dengan membayar sejumlah hewan yang ditetapkan oleh Desa Adat. Pembayaran kepada Desa berpotensi munculnya pemikiran negatif yang menempatkan perempuan sebagai obyek dalam perkawinan sehingga perlu melakukan upaya untuk menghindari potensi negatif tersebut. Tujuan penelitian dispesifikkan untuk mengantisipasi pemikiran negatif melalui penguatan pemahaman nilai kebaikan tradisi kelaci. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer yang bersumber dari wawancara dan observasi. Hasil dalam penelitian menemukan bahwa pembayaran beberapa ekor babi yang saat ini dapat dinominalkan dalam bentuk uang bertujuan untuk membayar kewajiban bermasyarakat di desa. Pembayaran ini dimasukkan ke kas desa untuk dikelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan publik bagi masyarakat di desa. Nilai-nilai kebaikan dalam pelaksanaan tradisi kelaci berhubungan dengan makna dalam prosesinya untuk menguatkan keharmonisan rumah tangga. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pemikiran negatif adalah meningkatkan peran pedulu-pedulu dalam pelaksanaan kelaci untuk memberikan wejangan atau petuah kepada pengantin mengenai makna-makna dalam pelaksanaan tradisi.
References
Andaryuni, L. (2024). Pandangan Masyarakat terhadap Makna yang Terkandung dalam Proses Antar Jujuran Suku Banjar. Bulletin of Community Engagement, 4(2), 181–187. https://attractivejournal.com/index.php/bce/article/view/1336/1024
Ardiyasa, I. N. S., & Anggraini, P. M. R. (2021). Bentuk-Bentuk Sesapa Dalam Pelaksanaan Ritual Saṃskāra Di Desa Pedawa Buleleng Bali. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 4(3), 442–457.
Budiasa, I. N., Hajaroh, M., Eliasa, E. I., Azizah, N., & Siswoko, H. (2024). Nilai-Nilai Indigenous Bali dalam Praktik Konseling Multikultural. Quanta Journal, 8(1), 8–16. https://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/quanta/article/view/4320
Dahlan, M. (2023). Tradisi Ngayah Pada Masyarakat Bali. Jurnal Kajian Sosial Dan Budaya: Tebar Science, 7(3), 112–116. https://ejournal.tebarscience.com/index.php/JKSB/article/view/177/176
Fahrurrozhi, A., & Kurnia, H. (2024). Memahami Kekayaan Budaya dan Tradisi Suku Bali di Pulau Dewata yang Menakjubkan. Jurnal Ilmu Sosial Dan Budaya Indonesia, 2(1), 39–50. https://kurniajurnal.com/index.php/jisbi/article/view/157/364
Hasan, M. A., Mokalu, B., & Lumintang, J. (2022). Peran Tokoh Adat Dalam Melestarikan Nilai Budaya Pekande-Kandea Di Kelurahan Tolandona Kecamatan Sangia Wambulu Kabupaten Buton Tengah. Jurnal Ilmiah Society, 2(1), 1–11. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jurnalilmiahsociety/article/view/37747/34652
Hastuti, M. D. M. (2023). Hukum Adat Bali di Tengah Arus Budaya Global dan Modernisasi Pembangunan. Jurnal Hukum Lex Generalis, 4(3), 251–259.
Jayanti, I. G. N., Rupa, I. W., Satyananda, I. M., Putra, I. K. S., Rema, I. N., Sumarja, I. M., & Sumerta, I. M. (2022). Nilai kearifan lokal dalam upaya pelestarian kebudayaan di Bali. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 22(2), 127–135.
Junia, I. L. R. (2023). Mengenal Hukum Adat Awig-Awig di Dalam Desa Adat Bali. Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains, 2(09), 828–844. https://wnj.westscience-press.com/index.php/jhhws/article/view/636/583
Mahendra, P. R. A., & Kartika, I. M. (2021). Membangun Karakter Berlandaskan Tri Hita Karana Dalam Perspektif Kehidupan Global. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(2), 423–430. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/34144
Manuputty, F., Afdhal, A., & Makaruku, N. D. (2024). Membangun Keluarga Harmonis: Kombinasi Nilai Adat dan Agama di Negeri Hukurila, Maluku. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 13(1), 93–102. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISH/article/view/73080/28860
Mardika, I. P. (2024). Tradisi Naur Kelaci di Desa Kedisan: Wajib Dilaksanakan Pasutri, Ada Hutang jika tak Dibayar. Jembrana Express. https://jembranaexpress.jawapos.com/taksu/2234539812/tradisi-naur-kelaci-didesakedisan-wajib-dilaksanakan-pasutri-ada-hutang-jika-tak-dibayar
Muyassar, A. S. (2025). Memperkuat Identitas Budaya: Peran Hukum Adat Dalam Membentuk Masyarakat Modern Yang Bermartabat. Quantum Juris: Jurnal Hukum Modern, 7(1), 681–696. https://journalpedia.com/1/index.php/jhm/article/view/4193/4370
Nasution, I. P. (2024). Penentuan Kuantitas Mahar Dan Uang Hantaran Menurut Perspektif Hukum Islam Dan Adat Masyarakat Tanjungbalai. Jurnal Ushuluddin, 20(1), 120–137. https://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ushuluddin/article/view/22510/9232
Pramana, I. D. G. A., Suwena, I. W., & Sudiarna, I. G. P. (2019). Tradisi Naur Kelaci dalam Upacara Perkawinan di Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Bangli. Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud, 23(1), 38–42. https://ojs.unud.ac.id/index.php/sastra/article/view/46931/28254
Pranajaya, I. K., Pertiwi, P. R., & Prabawa, I. W. S. W. (2023). Sakralisasi Ruang Dan Nilai Tradisi Meburu Di Desa Adat Panjer. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 7(2), 218–234. https://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/JPAH/article/view/2201/1039
Pratama, M. A. S., Aliffiati, A., & Darmawan, D. R. (2024). Peran Rumah Intaran Melalui Program Pengalaman Rasa Dalam Melestarikan Tradisi Kuliner Bali Utara. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 2(10), 21–30. https://ejournal.warunayama.org/index.php/triwikrama/article/view/1708
Prawirajaya R, K. D., Purwanto, H., & Titasari, C. P. (2023). Sistem Religi dan Makna pada Relief Yeh Pulu di Kabupaten Gianyar, Bali. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(1), 56–76. https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/3827
Prayogi, A., & Rizqi, M. F. (2022). Penguatan Tradisi Keagamaan Masyarakat Desa Rowokembu Kabupaten Pekalongan Di Era Modernisasi. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Snppm) Universitas Muhammadiyah Metro, 4(1), 130–136. https://prosiding.ummetro.ac.id/index.php/snppm/article/view/85
Raka, A. A. G., Parwata, I. W., Gunawarman, & Raka, A. A. G. (2019). BALI dalam Perspektif Budaya dan Pariwisata. In Denpasar: Pustaka Larasan. Pustaka Larasan.
Riani, N. K. (2021). Pariwisata adalah pisau bermata 2. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(5), 1469–1474. https://ejournal.stpmataram.ac.id/JIP/article/view/923/723
Rumbara, V. L., Kubangun, N. A., & Pusparani, R. (2022). Tradisi Wela-Wela Dalam Perkawinan Di Desa Air Nanang Kecamatan Siritaun Wida Timur Kabupaten Seram Bagian Timur. Lani: Jurnal Kajian Ilmu Sejarah Dan Budaya, 3(2), 113–119. https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/lani/article/view/7181/4730
Sari, S., & Ubay, N. B. (2024). Mahar Dalam Perspektif Pernikah: Mahar Dalam Perspektif Pernikah. Musyarokah, 2(1), 63–71. https://e-jurnal.staihas.ac.id/index.php/musyarokah/article/view/138/93
Sihombing, S. K. T. (2025). Penghargaan Terhadap Perempuan Melalui Sinamot Dalam Perkawinan Hukum Adat Batak Toba Antara Masyarakat Modern Dan Tradisional. LEX PRIVATUM, 15(3). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/61161
Simamora, A., Ruwaida, I. M., Makarima, N. I. T., Raharja, B. P. L., Risma, N. A., Saputro, R. D., & Ardhian, D. (2022). Analisis Bentuk Dan Makna Perhitungan Weton Pada Tradisi Pernikahan Adat Jawa Mayarakat Desa Ngingit Tumpang (Kajian Antropolinguistik). Jurnal Budaya, 3(1), 44–54. https://jurnalbudaya.ub.ac.id/index.php/jbb/article/view/44
Sugiantiningsih, A. A. P. (2023). Implementasi Aspek Palemahan Pada Awig-Awig Subak Anggabaya. Visi Sosial Humaniora, 4(2), 1–7. https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/humaniora/article/view/1897/863
Sukarniti, N. L. K. (2021). Tradisi Proses Mesbes Bangke (Mencabik Mayat) Di Banjar Buruan Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar Bali. Jurnal Ilmiah Cakrawarti, 4(1), 60–65.
Sukrawati, N. M. (2018). Pendidikan Acara Agama Hindu: antara Tradisi dan Modernitas. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 18(2), 43–49.
Suryatni, L. (2021). Perkawinan Merubah Status Pria Dan Wanita Dalam Kehidupan Di Masyarakat. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 11(2), 73–86. https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jihd/article/view/769/766
Tasfiq, M. S., Maskur, A., Mahsun, M., Mashudi, M., & Nisa, K. (2022). Enkulturasi Hukum: Pemberian Mahar Hewan Kerbau dalam Perkawinan. Iqtisad: Reconstruction of Justice and Welfare for Indonesia, 9(2), 145–164. https://jurnal.unwahas.ac.id/IQTISAD/article/view/7270/5379
Tene, D. R., Muliyono, A., & Lahangatubun, N. (2023). Implikasi Penerapan Hukum Pidana Adat Dalam Penyelesaian Tindak Pidana Pasca Pembaruan Hukum Pidana Nasional Indonesia. Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum Dan Pendidikan, 22(2), 29–41.
Yuliyani, A. P. (2023). Peran Hukum Adat dan Perlindungan Hukum Adat di Indonesia. Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains, 2(09), 860–865. https://wnj.westscience-press.com/index.php/jhhws/article/view/648
Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.

Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
