Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman penanggung jawab wisma dan perawat yang menjalankan peran sebagai pelayan pastoral bagi penyandang disabilitas di Bhakti Luhur. Subyek penelitian ada sepuluh orang yang terdiri dari penanggung jawab wisma dan perawat yang berinteraksi langsung dengan penyandang disabilitas. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis tematik dengan prinsip-prinsip fenomenologi interpretatif. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat empat aspek keempat aspek dalam pelayanan: motivasi menjadi pelayan pastoral, tantangan selama menjalani pelayan pastoral, cara mengatasi tantangan dalam pelayanan, dan strategi pelayanan berkualitas. Keempat aspek tersebut memunculkan teologi kehadiran menjadi syarat utama dalam pelayanan pastoral yang lebih inklusif serta berbasis kasih. Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis untuk meningkatkan kualitas pelayanan pastoral bagi para penyandang cacat di Bhakti Luhur dan lembaga serupa. Rekomendasi ini mencakup strategi untuk memenuhi tantangan layanan, memperdalam hubungan mental dalam layanan, dan pendekatan terintegrasi yang menghormati martabat masing -masing individu.
References
Alexander, J., Hutchinson, C., & Carey, G. (2024). Empowering physically disabled people in Vietnam: a successful microenterprise model. Disabilities, 4(1), 127-143. https://doi.org/10.3390/disabilities4010009
Buber, M. (1937). I and Thou. Scribner.
Devi, D., Ivan, I., & Rumbi, F. P. (2021). Peran Gereja Dalam Memberdayakan Penyandang Disabilitas Di Gereja Toraja Jemaat Kaero. KINAA: Jurnal Kepemimpinan Kristen Dan Pemberdayaan Jemaat, 2(1). https://doi.org/10.34307/kinaa.v2i1.26
Eiesland, N. (1994). The Disabled God: Toward a Liberatory Theology of Disability. Abingdon Press.
Fransiskus, P. (2013). Evangelii Gaudium (Sukacita Injil). Libreria Editrice Vaticana.
Gadamer, H.-G. (1975). Truth and Method. Continuum.
Gultom, A. F. (2024). Objektivisme Nilai dalam Fenomenologi Max Scheler. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(4), 141–150. https://doi.org/10.56393/decive.v4i4.2107
Gultom, A. F. (2024). The Cultural Problems about the Adaptation of Manggarai Students in Malang City. Humanus, 23(2), 209-225. https://doi.org/10.24036/humanus.v23i2.125105
Gultom, A. S., Suparno, S., & Wadu, L. B. (2023). Strategi Anti Perundungan di Media Sosial dalam Paradigma Kewarganegaraan. Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 3(7), 7–13. https://doi.org/https://doi.org/10.56393/decive.v3i7.1689
Hamzah, A. (2020). Metode Penelitian Fenomenologi: Kajian Filsafat dan Ilmu Pengetahuan. Literasi Nusantara.
Husserl, E. (1913). Ideas Pertaining to a Pure Phenomenology and to a Phenomenological Philosophy. Martinus Nijhoff.
II, K. V. (1965). Gaudium et Spes (Sukacita dan Harapan). Libreria Editrice Vaticana.
Johnston, E. F., Eagle, D. E., Headley, J., & Holleman, A. (2022). Pastoral ministry in unsettled times: A qualitative study of the experiences of clergy during the COVID-19 pandemic. Review of religious research, 64(2), 375-397. https://doi.org/10.1007/s13644-021-00465-y
Kahija, Y. La. (2017). Penelitian Fenomenologis Jalan Memahami Pengalaman Hidup. Kanisius.
Katolik, G. (1995). Katekismus Gereja Katolik. OBOR.
Kewanian, A., Southcott, J., & Creely, E. (2024). Dancing with Buber: an autoethnographic study of inclusion and disability and its ethical foundations. International Journal of Inclusive Education, 1-19. https://doi.org/10.1080/13603116.2024.2354365
Leimgruber, U. (2022). Vulnerance of pastoral care. Religions, 13(3), 256. https://doi.org/10.3390/rel13030256
Louw, D. J. (2016). Wholeness in Hope Care: On Navigating the Interplay Between Hope and Despair. LIT Verlag Münster.
Manen, M. Van. (1990). Researching Lived Experience: Human Science for an Action Sensitive Pedagogy. State University of New York Press.
Masters, A.M. (2023). A Spirituality for Synodality—Hope for Persons with Disabilities? Spiritus: A Journal of Christian Spirituality 23(1), 77-99. https://dx.doi.org/10.1353/scs.2023.a899756.
Moltmann, J. (1983). The Power of the Powerless. SCM Press.
Nouwen, H. J. M. (1998). The Wounded Healer: Ministry in Contemporary Society. Image Books.
Rahner, K. (1971). Theological Investigations. Darton, Longman, & Todd.
Schillebeeckx, E. (1987). Christ: The Experience of Jesus as Lord. Crossroad.
Sianturi, R. D., Saragih, R., & Pasaribu, A. G. (2023). Analisis Model Pendampingan Pastoral Holistik Terhadap Layanan Penyandang Disabilitas di Yayasan Rbm Hepata HKBP Distrik IX Wilayah Sibolga-Tapanuli Tengah Nias Tahun 2023. SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 5(1), 149-165. https://doi.org/10.53687/sjtpk.v5i1.191
Smith, J. A., Flowers, P., & Larkin, M. (2009). Interpretative Phenomenological Analysis: Theory, Method and Research. Sage Publications.
Stiker, H.-J. (1999). A History of Disability. University of Michigan Press.
Swinton, J. (2000). Resurrecting the Person: Friendship and the Care of People with Mental Health Problems. Abingdon Press.
Swinton, J. (2012). Disability and Spirituality: Recovering Wholeness. Jessica Kingsley Publishers.
Swinton, J. (2016). Becoming Friends of Time: Disability, Timefullness, and Gentle Discipleship. SCM Press.
Swinton, J., & Mowat, H. (2007). Practical Theology and Qualitative Research. SCM Press.
Ukpo, S. D., Imohiosen, C. E., Owot, J. A., & Ajuluchukwu, P. (2024). The impact of religious and spiritual counseling on mental health outcomes in geriatric care. International Journal of Multidisciplinary Research and Growth Evaluation, 5(6), 1538-1547. https://doi.org/10.54660/.IJMRGE.2024.5.5.1538-1547
XVI, P. B. (2005). Deus Caritas Est (Allah adalah Kasih). Libreria Editrice Vaticana.
Yong, A. (2005). Disability and Christian Theology: Embodied Limits and Constructive Possibilities. Baylor University Press.
Young, W. (2022). Virtual pastor: Virtualization, AI, and pastoral care. Theology and Science, 20(1), 6-22. https://doi.org/10.1080/14746700.2021.2012915
Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.

Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
