Ekosofi Masyarakat Kei Maluku Tenggara dan Kontribusinya Bagi Lingkungan Berkelanjutan
Pdf

Keywords

Ekosofi
Kei
Lingkungan Berkelanjutan
Manusia

How to Cite

Ohoiwutun, B., & Farneubun, L. (2025). Ekosofi Masyarakat Kei Maluku Tenggara dan Kontribusinya Bagi Lingkungan Berkelanjutan. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 10(1), 336–349. https://doi.org/10.21067/jmk.v10i1.11831

Abstract

Penelitian ini bertujuan membahas ekosofi masyarakat Kei Maluku Tenggara dan kontribusinya bagi usaha pelestarian dewasa ini. Pertanyaan utama dari penelitian ini adalah apakah arti ekosofi Kei dan kontribusinya? Menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi teks dan metode penulisan deskriptif-analisis, penelitian ini menemukan bahwa masyarakat kepulauan Kei memiliki tradisi dan kebiasaan yang baik dalam menjaga hubungan antara manusia dan lingkungan. Tradisi dan kebiasaan ini dilandaskan pada paradigma filosofis yang kuat, yakin kesadaran yang mendalam akan kesatuan antara manusia dan alam. Alam, yang diciptakan Tuhan, merupakan sumber hidup karena itu manusia memiliki tanggung jawab untuk memeliharanya. Manusia adalah bagian integral dari alam. Keduanya saling terhubung, saling bergantung dan saling memengaruhi. Demikian, peran manusia adalah sebagai penjaga dan pemelihara dan bukan perusak alam. Bertolak dari hasil ini, penelitian ini berharap dapat berkontribusi pada setiap diskursus filosofis tentang ekosofi Kei. Lebih dari itu, penelitian ini berkehendak menarik kontribusinya pada upaya menjamin lingkungan berkelanjutan dewasa ini.

https://doi.org/10.21067/jmk.v10i1.11831
Pdf

References

Al Gore. (1992). Earth in the Balance: Ecology and the Human Spirit. New York: Hougthon Mifflin Co.

Berry, T. (2992). Religions of India: Hinduism, Yoga, Buddhism. Second Edition. Chambersburg: Anima Books.

Betaubun A. D. S., Laiyanan ,S. E. B., Ditel Renyaan, D. & Pentury, F. (2019). Persepsi Penerapan Sasi Laut di Wilayah Perairan Kepulauan Kei: Upaya Mendukung Keberlanjutan Sumber Daya Laut. Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 12. No. 1, 136 -144. https://ejournal.stipwunaraha.ac.id/AGRIKAN/article/view/283

Capra, F. (1975). The Tao of Physics: An Exploration of the Parallels Between Modern Physics and Eastern Mysticism. United States: Shambhala Publications.

Farneubun, L. (2013). Mengurai Konflik Muslim- Kristen di Kei dalam Dialog Gereja dan Budaya (Sebuah Tinjauan Teologi Sosial-Budaya). Jurnal Media, Vol. 8. No. 1 (2013).

Geurtjens, H. (2016). Kehidupan Orang Kei di Zaman Dulu. Penerjemah: P. C. J. Böhm, MSC. Yogyakarta: Penerbit Gunug Sopai.

Hukubun, M., & Apituley, M. M. A. (2023). Gereja Sebagai Komunitas Ekologis: Gambaran Tentang Gereja Dalam Konteks Kerusakan Ekologi Di Maluku. Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 7. No. 2 (2023). 895-914. https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/882/379.

Keraf, A. S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Kompas.

Keraf, A. S. (2019). Filsafat Lingkungan Hidup: Alam sebagai Sebuah Sistem Kehidupan Bersama Fritjof Capra. Yogyakarta: Kanisius.

Laksono, P. M. (1996). Exchange and Its Other: A Reflection on the Common Ground for the Keiese, dalam Remaking Maluku, Social Transformation in Eastern Indonesia, editors: David Mearns and Chris Healey (Special Monograph No 1, 1996) Centre for Southeast Asian Studies Northern Territory University.

Lestari, M. D. (2023). Kearifan Lokal Te Aro Naweak Lako sebagai Upaya Masyarakat Papua dalam Mempertahankan Kelestarian Alam. https://www.kompasiana.com/marisadwilestari/640744f23788d42f5a3872a2. Diunduh 4 April 2025.

Naibaho. F. V. (2023). Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan dalam Antologi Cerpen Ego Friendly untuk Lingkungan Hidup karya Tina Manroe (Unpublished – Skripsi) Universitas Jambi, Jambi Indonesia.

Naess, A. (1989). Ecology, Community and Lifestyle. Cambridge: Cambridge University Press.

Naess, A. (1995). The Shallow and The Deep, Long-Range Ecology Movement: A Summary, dalam Deep Ecology For the 21st Century, Reading on the Philosophy and Practice of the New Environmentalism edited by George Sessions (Boston & London: Shambhala.

Ohoira, A. (2016) Kei: Alam, Manusia dan Beberapa Perubahan. Yogyakarta: Sibuku Media.

Ohoitimur, J. & Parta I. W. S., (2016). Jati Diri Kultural Evav: Melacak Jejak Kebudayaan Kei dari Bali. Denpasar, Bali: Dinas P & K Maluku Tenggara dan Pustaka Larasan.

Ohoiwutun, B. (2020). Posisi dan Peran Manusia dalam Alam Menurut Deep Ecology Arne Naess (Tanggapan Atas Kritik Al Gore). Yogyakarta: Kanisius.

Paus Fransiskus (2015). Laudato Si. Jakarta: Obor.

Rahail, J. P. (1996). Bat Batang Fitroa Fitnangan, Traditional Land and Sea Use Pattern of the Kei Island, translated by Mildred A. Wagemann. Jakarta: Sejati.

Refo, S. S. (2015) Manusia Kei dari Perkawinan sampai Kematian. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Rongrean, D. G. F. (2024). Konservasi Lingkungan Di Indonesia Dalam Perspektif Filsafat Metafisika. Jurnal Ma'arif: Jurnal Kajian Agama dan Filsafat Islam. Vol. No. 2 (2024). 55-70. https://journalpedia.com/1/index.php/jkafi/article/view/1510/1560.

Sufia, R., Sumarni, Amirudin, Ach. (2016). Kearifan Lokal Dalammelestarikan Lingkungan Hidup (Studi Kasus Masyarakat Adat Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Pendidikan Vol. 1. No. 4 (2016). 726-731. https://www.semanticscholar.org/paper/Kearifan-Lokal-Dalam-Melestarikan-Lingkungan-Hidup-SufiSumarmi/4b213b17040f5d3766ffa264c8e8030448d97734

Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .