Abstract
Konsep ada tongeng mengandung nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab yang relevan untuk diterapkan dalam pendidikan dasar. Tujuan penulisan ini untuk menganalisis nilai-nilai ada tongeng sebagai basis pengembangan pembelajaran berbasis kearifan lokal di Sekolah Dasar yang berkarakter melalui perspektif budaya dan Pendidikan global. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis domain, analisis komponensial, analisis taksonomi dan analisis tema kultural. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 rincian domain sebagai klausul utama dalam prinsip ada tongeng dan memuat nilai karakter utama yakni kejujuran dan integritas, terdapat 3 rincian domain sebagai bentuk pesan kepada pemimpin dengan nilai moral keutamaan kebijaksanaan, pengertian, empati, pengendalian diri dan pencarian kebenaran. Berdasarkan hasil analisis tema kultural ditemukan bahwa nilai-nilai ada tongeng dapat membantu pembentuk karakter siswa yang berakhlak, jujur, dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai ada tongeng tidak hanya memiliki relevansi budaya tetapi juga aplikatif dalam konteks kehidupan masyarakat Bugis saat ini, dan berdasarkan analisis taksonomi ditemukan bahwa nilai Ada tongeng diterapkan dalam dua konteks utama yakni kehidupan sehari-hari dan kepemimpinan. Nilai ada tongeng dapat dijadikan basis pengembangan model pedagogik kontekstual maupun konten kurikulum muatan lokal yang adaptif dengan konteks masyarakat modern.
References
Amir, M. T. (2016). Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter. Pustaka Pelajar.
Basri, H. (2018a). Budaya Bugis-Makassar: Nilai dan Kearifan Lokal. Universitas Hasanuddin Press.
Basri, H. (2018b). Nilai-Nilai Budaya Bugis dalam Pendidikan Karakter. Universitas Negeri Makassar.
Berkowitz, M. W. (2022). Introducing the complexity of character education: A review of Understanding character education: Approaches, applications and issues. Journal of Moral Education, 51(4), 589–594. https://doi.org/10.1080/03057240.2022.2132721
Berkowitz, M. W., & Bier, M. C. (2005). What works in character education: A research-driven guide for educators. Early Childhood Education Journal, 33(2), 71–78. https://doi.org/10.1007/s10643-005-0012-y
Danandjaja, J. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lainnya. Grafiti Pers.
Dinar, M., Rahmatullah, Nurjannah, Hasan, & Saputri. (2023). Character Education Implementation Model Integrated South Sulawesi Locality Values in Economic Learning. Journal of Research in Humanities and Social Science, 11(9), 69–75.
Fauzan, M. (2020). Pendidikan Karakter Melalui Kearifan Lokal. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 15(2), 120–132.
Hidayat, R. (2017). Nilai-Nilai Pendidikan dalam Kearifan Lokal Nusantara. Remaja Rosdakarya.
Hursthouse, R., & Pettigrove, G. (2018). Virtue ethics. In E. N. Zalta (Ed.), The Stanford Encyclopedia of Philosophy (Fall 2018).
Jamaluddin, A. Bin, Zubaidah, S., Mahanal, S., & Gofur, A. (2022). Exploration of the Indonesian Makassar‐Buginese Siri’ educational values: The foundation of character education. International Journal of Evaluation and Research in Education, 11(1), 10–19. https://doi.org/10.11591/ijere.v11i1.21670
Kemendikbud. (2017). Panduan Penguatan Pendidikan Karakter. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kristj’ansson, K. (2020). Cultural diversity and moral education: Theory, research, and practice. Journal of Moral Education, 49(3), 243–257. https://doi.org/10.1080/03057240.2020.1741872
Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Bantam Books.
Lickona, Thomas, Schaps, E., & Lewis, C. (2021). Smart & Good Schools Revisited: Ten Years of Character Education Progress. Journal of Character Education, 17(2), 5–22. https://doi.org/10.24059/olj.v17i2.2308
Mattulada. (1985). La Toa: Suatu Lukisan Analitis terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Gadjah Mada University.
Narvaez, D., & Lapsley, D. K. (2008). Teaching moral character: Two strategies for teacher education. Teacher Education Quarterly, 35(4), 107–121. https://doi.org/10.1016/j.edurev.2007.04.003
Nasution, A. (2018). Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Kontekstual. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(1), 33–45.
Rahman, A. (2017). Strategi Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Ilmu Pendidikan, 19(1), 67–78.
Sanderse, W. (2024). The intersection of teacher modelling and student emulation in moral education. On Education: Journal for Research and Debate, 7(19). https://doi.org/10.17899/on_ed.2024.19.5
Santoro, N., & Forghani-Arani, N. (2022). Intercultural and multicultural education: Local identities in a global world. Teaching and Teacher Education, 113, 103670. https://doi.org/10.1016/j.tate.2022.103670
Sayidiman, S., Manggau, A., Ramli, A., & Hermuttaqien, B. P. F. (2024). Getteng dalam Paseng Pangaderreng Masyarakat Bugis sebagai Basis Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 9(1), 205–215. https://doi.org/10.21067/jmk.v9i1.10232
Setiawan, D. (2019). Bullying dan Pencegahannya Melalui Pendidikan Karakter. Rosda.
Suparlan, P. (2015). Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal. RajaGrafindo Persada.
Supeni, S., Yusuf, Y., & Oktavia, B. N. (2023). Analisis Kebutuhan Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Budaya Daerah Dalam Pengembangan Pendidikan Karakter Pada Siswa Sd. Jurnal Sinektik, 5(1), 1–7. https://doi.org/10.33061/js.v5i1.7522
Suyanto. (2010). Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia. Kompas.
Suyanto, B. (2021). Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Lokal. Unesa Press.
Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st century skills: Learning for life in our times. Jossey-Bass. https://doi.org/10.1007/978-0-387-79978-0
Wahyuni, S. (2020). Implementasi Nilai Budaya dalam Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 12(1), 45–60.
Wijaya, R. (2021). Disiplin Siswa dalam Pembelajaran Tematik. Jurnal Edukasi Dasar, 6(2), 88–97.
Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.

Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

