Analisis Kerangka Kewarganegaran Digital: Kiprah Jaringan Gusdurian di Media Sosial
PDF

Keywords

Kewarganegaraan Digital Media Sosial Jaringan Gusdurian Komunitas Kewarganegaraan

How to Cite

Sarkadi, S., Suhadi, S., & Sani, L. R. (2019). Analisis Kerangka Kewarganegaran Digital: Kiprah Jaringan Gusdurian di Media Sosial. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 4(1), 8–14. https://doi.org/10.21067/jmk.v4i1.3419

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kiprah Jaringan Gusdurian di Media sosial. Pendekatan e-research digunakan untuk menelusuri dan menganalisisnya dengan kerangka kewarganegaraan digital "3S", yakni safety, savvy, dan social. Dari hasil observasi, wawancara dan expert opinion, penelitian ini mengungkapkan bahwa Jaringan Gusdurian masih memiliki fokus pada isu savvy dan social, sementara itu isu safety masih belum eksplisit mendapatkan perhatian. Fenomena tersebut terjadi bisa dijelaskan melalui perspektif mobilisasi dan transformasi gerakan yang dipengaruhi perkembangan teknologi digital seperti media sosial. Jaringan Gusdurian sedari awal telah memegang 9 Nilai Utama Gus Dur yang memang lebih banyak bermuatan unsur social dan savvy. Penulis merekomendasikan agar komunitas sosial yang berkiprah di media sosial untuk rekognisi seluruh elemen kewarganegaraan digital agar kehidupan demokrasi bisa lebih semarak dan berkualitas.

https://doi.org/10.21067/jmk.v4i1.3419
PDF

References

Referensi
Abdillah, F. (2015). Pengembangan Keterlibatan Warga Negara Melalui Penggalangan Dana Online Untuk Memupuk Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa. Bandung: SPS UPI.
Bryman, A. (2012). Social Research Methods (Fourth Edition ed.). Oxford: Oxford University Press.
Dubow, T. (2017). Civic engagement: How can digital technology encourage greater engagement in civil society? St George’s House: RAND Corporation and Corsham Institute.
Hamid, S. I., Istianti, T., & Abdillah, F. (2019). Mengurai Konstelasi Filosofis Pancasila melalui Literasi Budaya Kewarganegaraan dan Literasi Digital Kewarganegaraan. Prosiding Seminar Pendidikan Nasional Membangun Pendidikan Berbasis Paradigma Higher Order Thinking Skills dalam Konteks Keindonesiaan (pp. 52-68). Bandung: UPI Kampus Cibiru.
Inthorn, S., Street, J., & Scott, M. (2012). Popular Culture as a Resource for Political Engagement. Cultural Sociology, 7(3), 336–351.
Jones, L. M., & Mitchell, K. J. (2015). Defining and measuring youth digital citizenship. New media & society, 18(9), 2063–2079.
Lopes, A. R. (2014). The impact of social media on social movements: the new opportunity and mobilizing structure. Journal of Political Science Research, 4(1), 1-23.
Mandarano, L., Meenar, M., & Steins, C. (2010). Building Social Capital in the Digital Age of Civic Engagement. Journal of Planning Literature, 25(2), 123-135.
Mertler, C. A. (2017). Action research communities: professional learning, empowerment, and improvement through collaborative action research. Routledge.
Milkman, R. (2017). A New Political Generation: Millennials and the Post-2008 Wave of Protest. American Sociological Review, 82(1), 1-31.
Mossberger, K., Tolbert, C., & Ramona . (2008). Digital citizenship : the internet, society, and participation. Cambridge, Massachusetts: The MIT Press.
Park, Y. J. (2011). Digital Literacy and Privacy Behavior Online. Communication Research, 40(2), 215–. doi:10.1177/0093650211418338
Ribble, M., & Bailey, G. (2007). Digital Citizenship in School. Washington, DC: ISTE.
Scherer, C. (2016). Civic Engagement in a Digital Age. Canadian Parliamentary Review, 2-4.

Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .