Abstract
Warga Negara Indonesia menjunjung tinggi adab atau akhlak menjadi suatu keniscayaan bagi seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah memperhatikan hal tersebut, karena berperan untuk membuat warga memiliki karakter. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis optimalisasi peran sekolah bagi penguatan pendidikan karakter. Sasaran penelitian yaitu peserta didik di SMPN 02 Ciseeng, desa Kuripan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi, penyajian, dan kesimpulan. Temuan penelitian menujukkan bahwa: pertama, keteladan guru dan seluruh stakeholder sekolah mampu memberikan dampak positif pada karakter siswa. Kedua, lingkungan dan budaya sekolah yang baik berpotensi pada perkembangan karakter siswa. Ketiga, seluruh aktivitas sekolah yang dibuat melalui musyawarah mufakat yang bertujuan mendisiplikan karakter siswa yang ada. Jadi, penguatan pendidikan karakter tidak dapat dipisahkan dari budaya sekolah sebagai lembaga pendidikan yang menciptakan dan menekankan pada tingkat intelektual dan emosional siswa.
References
Arkani, H. (2017). Pembentukan Kepribadian Oleh Guru Melalui Pendidikan Karakter di SMA Puspita Kabupaten Banyuasin. Prosiding Seminar Nasional 20 Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, 25 November, 84–91.
Auliyairrahmah, A., Djazilan, S., Nafiah, & Hartatik, S. (2021). Implementasi Pendidikan Karakter Integritas Sub Nilai Kejujuran melalui Program Kantin Kejujuran di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 3565–3578. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.939
Budiman, A., & Ismatullah, F. (2015). Penerapan Pendidikan Akhlak di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Darut Taqwa Jenangan Ponorogo Tahun Ajaran 2014-2015. At-Ta’dib, 10(1), 155–175.
Dalyono, B., & Lestariningsih, E. D. (2017). Implementasi penguatan pendidikan karakter di sekolah. Bangun Rekaprima, 03(2), 33–42.
Dalyono, B., & Lestariningsih, E. D. (2020). Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Di Sekolah. Phinisi Integration Review, 3(2), 305. https://doi.org/10.26858/pir.v3i2.14971
Ghozali, I., & Mubarak, H. (2013). Ki Hajar Dewanatar (Pendidikan Nasional Yang Agamis). Zanafa Publishing.
Iqbal, M., Niswanto, & Ibrahim, S. (2018). Budaya Organisasi Sekolah Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Pada Sma Negeri 1 Kota Lhokseumawe. Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 6(4), 234–241.
Kemendikbud. (2017). Peta Jalan Penguatan pendidikan karakter.
Kemendiknas. (2011). Panduan Pendidikan Karakter. Pusat Kurikulum dan Kebukuan Kemendiknas.
Komara, E. (2018). Penguatan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Abad 21. SIPATAHOENAN: South-East Asian Journal for Youth, Sports & Health Education, 4(1), 17–26.
Maryono, Budiono, H., & Okha, R. (2018). Implementasi Pendidikan Karakter Mandiri Di Sekolah Dasar. GENTALA PENDIDIKAN DASAR, 27(3), 975–987. https://doi.org/10.1044/2018_AJSLP-17-0074
Panjaitan, L. M., & Sundawa, D. (2016). Pelestarian Nilai-Nilai Civic Culture dalam Memperkuat Identitas budaya Masyarakat: Makna Simbolik Ulos dalam Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Sitorang. Journal of Urban Society’S Arts, 3(2), 64–72. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24821/jousa.v3i2.1481
Rosyadi, Y. I., & Pardjono. (2015). Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajer Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SMP 1 Cilawu Garut. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 3(1), 124–133. https://doi.org/10.21831/amp.v3i1.6276
Sapria, & Wahab, A. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung. Alfabata.
Satria, P. N. (2018). Implementasi Peranan Ekosistem Pendidikan Dalam Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik. Refleksi Edukatika, 8(2), 184–191. https://doi.org/10.24176/re.v8i2.2358
Setiawan, D. (2017). Kontribusi Tingkat Pemahaman Konsepsi Wawasan Nusantara Terhadap Sikap Nasionalisme dan Karakter Kebangsaan. Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 9(1), 24–33.
Silkyanti, F. (2019). Analisis Peran Budaya Sekolah yang Religius dalam Pembentukan Karakter Siswa. Indonesian Values and Character Education Journal, 2(1), 36. https://doi.org/10.23887/ivcej.v2i1.17941
Tukiran, T. (2014). Pemimpin Berkarakter Pancasila. Bandung. Alfabeta.
Virdianti, P. (2014). Proses Penetapan Garuda Pancasila Sebagai Lambang Negara Indonesia Tahun 1949-1951. Avatara, 2(2), 59–72.
Wiratmoko, D., & Fahrudi, E. Z. (2016). Strategi Pendidik dalam Upaya Penanaman Pendidikan Karakter di SMP Negeri 3 Pacitan. Penelitian Pendidikan, 8(1), 1196–1203.
Wuryandani, W., Fathurrohman, & Ambarwati. (2016). Implementasi Pendidikan Karakter Kemandirian Di Di Muhammadiyah Boarding School. Cakrawala Pendidikan, XXXV(2), 208–216.
Yuver Kusnoto. (2017). Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan. SOSIAL HORIZON, 4(2), 31–45.
Zuhdiyah. (2013). Pendekatan Terpadu dalam Membentuk Karakter Santri di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah Banyuasin III. Intizar, 19(1), 189–203.
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Kuripan Tahun 2020-2025.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87Tahun 2017 Tentang Penguatan Karakter
Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .