Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakter gotong royong dalam ekstrakurikuler pramuka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggali secara menyeluruh dan mendalam tentang penanaman karakter gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikular pramuka. Teknik analisis data menggunakan teknik Milles dan Hubberman yang terdiri dari pengambilan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan kemudian uji keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi. Hasil penelitian yaitu (1) kegiatan pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang rutin diadakan setiap hari sabtu di Madrasah Tsanawiyah Darussalam; (2) penanaman karakter gotong royong dilakukan oleh Pembina pramuka pada saat pemberian materi (kognitif) dan saat praktik kegiatan pramuka (psikomotor); (3) metode yang digunakan dalam penanaman karakter gotong royong yaitu menggunakan sistem kelompok atau regu yang terdiri dari 4 – 5 peserta didik; dan (4) karakter gotong royong muncul dalam kegiatan ektrakurikuler pramuka meliputi sikap kerja sama, sikap tolong menolong, kekeluargaan, dan solidaritas. Pembentukan karakter gotong royong bagi peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Darussalam merupakan pembiasaan baik dari ekstrakurikuler pramuka yang diikuti.
References
Ajirna, Nasir Yusuf, dan H. H. (2018). Upaya Pembentukan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Pramuka Di SD Negeri 20 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(3), 46–52.
Alfaqi, M. Z. (2015). Memahami Indonesia Melalui Prespektif Nasionalisme, Politik Identitas, Serta Solidaritas. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 28(2), 111–116. http://journal.um.ac.id/index.php/jppk/article/view/5451/2120
Bintari, P. N. dan C. D. (2016). Peran Pemuda Sebagai Penerus Tradisi Sambatan dalam Rangka Pembentukan Karakter Gotong-royong. JPIS, 25(1), 57–76.
Damanik, S. A. (2014). Pramuka Ekstrakurikuler wajib Sekolah. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(2), 16–21.
Effendi, T. N. (2013). Budaya Gotong-royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2(1), 1–18.
Eko Nopiyanto, Y., & Pujianto, D. (2022). Pelatihan Olahraga Permainan Srampangan untuk Meningkatkan Aktivitas Fisik dan Nilai Kerja Sama bagi Anak-anak. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 198. https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i1.4808
Faedlulloh, D. (2017). Modal Sosial Dan Praktik Gotong-Royong Para Pengrajin Gula Kelapa Di Desa Ketanda Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 2(2), 89–101.
Firdausy, Y. (2016). Pudarnya Gotong-Royong di Era Globalisasi.
Hanafi. (2016). Pudarnya Budaya Gotong-royong Pada Era Globalisasi.
Julaikha, S. dan S. B. (2014). Nilai-nilai Gotong-royong dalam Masyarakat Petani Padi Sawah Di Desa Sungai Siput Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Jom FISIP, 1(2), 1–13.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan, (2014).
Laksono, F. dan A. W. (2018). Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kedisiplinan Dan Kemandirian Siswa. Semarang. Joyful Learning Journal, 7(1), 63–71.
Muryanti. (2014). Revitalisasi Gotong-Royong : Penguat Persaudaraan Masyarakat Muslim Di Pedesaan. Sosiologi Reflektif, 9(1), 63–81.
Nugroho, D. (2003). Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.
Pratiwi, S. I. (2020). Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Karakter Disiplin Siswa SD. Salatiga. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 62–70.
Rochmadi, N. (2012). Menjadikan Nilai Budaya Gotong-Royong sebagai Common Identity dalam Kehidupan Bertetangga Negara-Negara ASEAN. Repository Perpustakaan Universitas Negeri Malang, 1-9. Malang: Universitas Negeri Malang.
Rusman, M. dan N. M. (2019). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Kecerdasan Interpersonal Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah. IJEE, 1(1).
Samani, M. dan H. (2013). Pendidikan Karakter.
Setiawan, D. A. (2018). Optimalisasi Caracter Building Berbasis Kurikulum 2013 Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 22–32.
Sudaryanto. (2009). Perbandingan Latar Belakang Filosofis Konsep Kekeluargaan Dalam Sistem Sosial Jawa Dan Sistem Kenegaraan Indonesia. Jurnal Filsafat, 19(3), 273–286.
Supadi dan Evitha Soraya. (2020). Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di Smp Islam Al Azhar 12 Rawamangun Jakarta Timur. Jurnal Improvement, 7(1), 70–77.
Supardi, H. dan H. S. (2014). Efektivitas Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Bangsa Melalui Ekstrakurikuler Pramuka. Edutech, 1(3), 374–385.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, 2010.
Utomo, E. P. (2018). Internalisasi Nilai Karakter Gotong-Royong Pembelajaran IPS Untuk Membangun Modal Sosial Peserta Didik. JTP2IPS, 3, 95–102.
Wahyuni; Manik, A. P. N. A. K. (2022). Pengembangan Permainan Internasional Dalam Mengembangkan Sikap Tolong Menolong (Kepedulian) kepada AUD di RA Suturuzzhulam. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(3), 1000–1006. https://core.ac.uk/download/pdf/322599509.pdf
Woro, S. dan M. (2016). Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Peserta Didik Di SMP Negeri 2 Windusari Magelang. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 59–73.
Jurnal Moral Kemasyarakatan memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca menggunakannya untuk tujuan lain yang sah menurut hukum. Jurnal memegang hak cipta. Setelah artikel diterbitkan, hak cipta ditransfer dari penulis ke penerbit jurnal.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .