Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Prestasi Belajar IPA
DOI:
https://doi.org/10.21067/jtst.v4i1.6315Keywords:
discovery learning, keterampilan proses sains, prestasi belajarAbstract
Tujuan penelitian untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan prestasi belajar IPA siswa kelas VIII SMP PGRI 6 Malang melalui model pembelajaran Discovery Learning. Peneliti memakai metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan dilaksanakan dalam dua siklus. Merujuk pada hasil analisis penelitian, keterlaksanaan/pembelajaran siklus/I adalah 75% dan memiliki kualifikasi baik sedangkan siklus II adalah 84,89% berkualifikasi baik. Dari persentase keterampilan proses sains siswa siklus I adalah 73% berkualifikasi cukup baik dan siklus II adalah 83% berkualifikasi baik. Model pembelajaran Discovery Learning mampu mendongkrak prestasi belajar IPA terlihat pada perbandingan rata-rata prestasi belajar pra siklus sebesar 66,89% dengan kualifikasi cukup baik, mengalami peningkatan disiklus I menjadi 70,81% yang berkualifikasi cukup baik, pada siklus II senilai 73,11% yang berkualifikasi cukup baik. Pada ketuntasan belajar, prestasi belajar pra siklus adalah 48,65% memiliki kualifikasi kurang baik, siklus I adalah 62,16% berkualifikasi cukup baik sedangkan siklus II meningkat menjadi 81,08% yang berkualifikasi baik. Merujuk pada hasil penelitian ini, maka bisa disimpulkan bahwa penelitian Model pembelajaran Discovery Learninag mampuh meningkatkan keterampilan proses sains dan presrasi belajar IPA siswa SMP PGRI 6 Malang
References
“Adi, Sugeng Susilo. 2016. Classroom Management untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan. Malang: UB Press.â€Â
“Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Ciptaâ€Â
“de Jong, T.,& van Joolingen, W.R.(1998).Scientific discovery learning with computer simulation of conseptual domains. Review of Educational Researchâ€Â
“Dokumentasi Arsip Daftar Nilai SMP PGRI 06 Malang Tahun Ajaran 2018/2019â€Â
‘Depdikbud.2013, Kementrian Pendidikan Nasional.2013. Modul Pelatihan Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.â€Â
“Hari, B. S. 2008. ,Mengapa Fisika Sulit. http://suarapembaca.detik.com/read/ 2008/08/20/082305/991245/471/mengapa-fisika-sulit. Diakses tanggal 12 September 2018.â€Â
“Miftahul, Huda. 2014. Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajarâ€Â
“Moleong, J.L. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung,: PT. Remaja
Rosdakaryaâ€Â
“Rizal, R. (2010). Perbandingan Efektivitas Penerapan Pendekatan Discovery Learning dengan Pendekatan demonstrasi interaktif pada Pembelajaran Sins Berbasis Inquiry dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA.Makalah pada Seminar Nasional “Inovasi†Pembelajaran MIPA di Era Globalisasi. Bandungâ€Â
“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.â€Â
“Yuliati, Lia. 2008. Model-Model Pembelajaran Fisika “Teori dan Praktikâ€Â. Malang: LP3 Universitas Negeri Malangâ€Â
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Rainstek: Jurnal Terapan Sains dan Teknologi allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. The Authors submitting a manuscript do so with the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Rainstek: Jurnal Terapan Sains dan Teknologi