Pengembangan Modul Ajar Berbasis Problem Based Learning untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Main Article Content
Abstract
Tujuan dan standar proses pembelajaran matematika menekankan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis adalah keterampilan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa. Akan tetapi, yang dikembangkan oleh guru matematika kelas X di SMAN 1 Depok ternyata terdapat beberapa persoalan diantaranya belum tersedia modul ajar dan LKPD. Salah satu perangkat yang belum dikembangkan adalah materi peluang. Agar permasalahan tersebut dapat diatasi, peneliti berupaya mengembangkan modul ajar berbasis masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan modul ajar tentang peluang yang berbasis PBL guna mendukung kemampuan berpikir kritis siswa serta untuk mengetahui tingkat kevalidan modul ajar. Penelitian ini termasuk dalam kategori Penelitian dan Pengembangan (R&D). Metode yang digunakan adalah PPE. Untuk mengumpulkan data, prosedur yang diterapkan yaitu wawancara dan dokumentasi. Data melalui uji validitas produk yang dinilai oleh dua validator, yakni dosen matematika dan guru matematika. Hasil penilaian terhadap modul ajar peluang yang dikembangkan menunjukkan bahwa penilaian dari dosen matematika memperoleh persentase 88% klasifikasi sangat baik. Penilaian dari guru matematika mencapai persentase 84% kategori sangat baik. Berdasarkan penilaian dari kedua validator tersebut, diperoleh rata-rata persentase sebesar 86 kategori sangat valid.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Pi: Mathematics Education Journal allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. The Authors submitting a manuscript do so with the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Pi: Mathematics Education Journal
References
Abdullah, I. H. (2013). Berpikir kritis matematik. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2(1), 1–10.
Asriningtyas, K. D. (2018). Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas 4 SD. Jurnal Karya Pendidikan Matematika, 3(1), 23–32.
Azwar, S. (2011). Tes prestasi: Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ennis, R. H. (2011). Critical thinking: A streamlined conception. In Critical thinking and education: A new vision for the twenty-first century (pp. 31–46). Boston, MA: Pearson.
Fitriyah, W. D. (2022). Paradigma Kurikulum Merdeka bagi guru sekolah dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 7(2), 135–143.
Huda. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kauchak, P. E. (2012). Strategi dan model pembelajaran. Jakarta: PT Indeks Permata Puri Mulia.
Kemendikbudristek. (2022). Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
OECD. (2021). The state of global education: 18 months into the pandemic. Paris: OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/1a23bb23-en
Sianturi, S. D. (2018). Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMPN 5 Sumbul. Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 29–42.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supriatna, D. D. (2023). Analisis perbandingan kurikulum KTSP, K13, dan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar. Journal on Education, 5(1), 55–63.
Taufiq, I., & Agustito, D. (2021). Uji kelayakan modul trigonometri berbasis ajaran Tamansiswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 281–290.
Yuhastina, G. B. (2020). Guru dan proses pendidikan dalam pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Jurnal Kependidikan dan Kebudayaan, 5(2), 140–150.