PENGEMBANGAN MODUL IPA FISIKA BERBASIS PBL PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Authors

  • Sabina Yasriyani Lawut Universitas Kanjuruhan
  • Maris Kurniawati Universitas Kanjuruhan
  • Hestiningtyas Yuli Pratiwi Universitas Kanjuruhan

DOI:

https://doi.org/10.21067/jtst.v1i4.4119

Keywords:

Modul IPA Fisika, Problem Based Learning, Berpikir Kritis

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan modul IPA Fisika berbasis PBL pada pokok bahasan Gerak Lurus yang dikembangkan dan keefektifan modul yang dikembangkan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang diterapkan Research and Development. Uji coba produk dilakukan di salah satu SMP PGRI di  Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian modul IPA terpadu berbasis PBL oleh ahli materi memperoleh rata-rata persentase 77,6%  dengan kriteria layak, ahli media memperoleh rata-rata persentase 93,33%. Pada uji coba skala kecil, modul yang dikembangkan mendapat rata-rata persentase skor 88% dengan respon sangat baik oleh siswa. Hasil uji coba skala besar menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran mendapat rata-rata persentase skor 88,90%  dan guru memperoleh rata-rata persentase 93,12% dengan respon sangat baik oleh guru. Modul IPA Fisika berbasis Problem Based Learning efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan secara keseluruhan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis adalah sebagai berikut: (1) Memberikan penjelasan sederhana memperoleh peningkatan sebesar 0,661 dengan kriteria “sedangâ€Â, dimana nilai untuk kategori sedang yaitu 0,3<g<0,7. (2)Membangun keterampilan dasar memperoleh peningkatan sebesar 0,832 dengan kriteria “tinggiâ€Â, dimana nilai untuk kriteria “tinggi†g>0,7. (3) Menyimpulkan memperoleh peningkatan sebesar 0,941 dengan kriteria “tinggiâ€Â. (4) Memberikan penjelasan lanjut memperoleh peningkatan sebesar 0,834 dengan kriteria “tinggiâ€Â. (5) Mengatur strategi dan taktik memperoleh peningkatan sebesar 0,499 dengan kriteria “sedangâ€Â. Berdasarkan hasil analisis, skor total rata-rata untuk peningkatan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa adalah 0,7534 dengan kriteria “tinggiâ€Â, dimana nilai untuk kriteria “tinggi†yaitu g<0,7.

References

Aida, T. N. 2014. Pengembangan Modul Bimbingan Keterampilan Asertif Untuk Siswa SMP. Skripsi Tidak Diterbitkan: Universitas Kanjuruhan Malang.
Andreas, S. 2011. Penerapan pengajaran kontekstual berbasis masalah untuk meningkatkahn hasil belajar biologi peserta didik kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengem bangan Pendidikan. 2(1). 45-59.

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

BSNP. 2007. Buletin BSNP Kapal Itu Bernama UN. Jakarta: BSNP
Daryanto. 2013. Menyusun Modul.Yogyakarta: Vega Media.
Depdiknas. 2008. Panduan pengembangan bahan ajar. Dirjen Dikdasmen Direktorat Pembinaan SMA.

Efriana, A.T., Haryani, S., & Sedyawati, S.M.R. 2013. Pengembangan Modul IPA Terpadu Berkarakter Tema Pengelolaan Lingkungan Untuk Kelas VII Smp. Unnes Science Education Journal 2 (2): 269-273.
Kristaningsih, N. 2013. Pengembangan Modul Untuk Meningkatkan Self Esteem Siswa SMP Kelas VII. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: program sarjana universitas kanjuruhan malang.
Kuswandari, M. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Fisika SMA Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Materi Pengukuran Besaran Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.2.
Lydi, A.F., Eko.S. K. & Nur. N. 2013. Pengembangan Modul Fisika Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Berbasis Domain Pengetahuan Sains Untuk Mengoptimalkan Minds-On Siswa SMA Negeri 2 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, Vol.3 No.1
Listyawati , M. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu di SMP. Journal Of Innovative Science Education. 1(1): 61-69.
Mustaji. 2009. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Dalam Pembelajaran. Diakses dari Http://Pasca. Tp. Ac. Id/Site/Pengembangan-Kemampuan-Berpikir-Kritis-Dan-Kreatif-Dalam-Pembelajaran. Diakses 10 Januari 2014.
Norkotib, M. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif-Produktif terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X Program RSBI di SMAN 1 Blitar. Malang. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Parmin. 2012. Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 1 (1): 8-15.
Parmin & Sudarmin. 2013. IPA Terpadu. Semarang: Cv Swadaya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik In¬donesia. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Na¬sional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repubrik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah Dan Peraturan Menteri Pen¬didikan Nasional Repubrik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Purwanto, R. & Lasmono. 2007. Pengembangan Modul. Jakarta:Depdiknas.
Raharjo, S. 2011. Pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar kimia ditinjau dari motivasi berprestasi: Studi eksperimen pada peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kuta. Tesis (Tidak dipublikasikan). Singaraja: Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha.

Ratnawati, D.I. 2013. Pengembangan Modul Peningkatan Rasa Percaya Diri Bagi Siswa SMP Kelas VII. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang.

Rosnawati, R. 2009. Enam Tahapan Aktivitas Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Mendayagunakan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Prosiding Seminar Nasional. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Savery, J. 2006. Overview Of Problem Based Learning: Definitions And Distinctions. Interdisciplinary Of Journal Problem Based Learning 1(1): 8-20.
Saira S.,& Johri S. 2015. Pengembangan buku ajar fisika untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 20 Mataram tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal fisika dan pendidikan fisika. 1(1).1-9.
Santyasa, I. W. 2009. Metode penelitian pengembangan dan teori pengembangan
modul. Makalah disajikan dalam pelatihan bagi para pendidik TK, SD, SMP, SMA, dan SMK tanggal 12-14 Januari 2009, di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

Setyorini, U., Sukiswo, S.E. & Subali, B. 2011. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 7(1):52-56.
Sri, J. U. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berupa Kartun Animasi Pada Pokok Bahasan Termodinamika Untuk Siswa SMK Kelas XI. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang.

Sudijono A. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujiono & Arif. 2014. Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Problem Based Learning Tema Gerak Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Unnes Science Education Journal. 3(3).
Suparno. 20007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Jogjakarta, Universitas Sanata Dharma.

Susilo, A.B., Wiyanto, & Supartono. 2012. Model Pembelajaran IPA Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Berpikir Kritis Siswa SMP. Unnes Science Education Journal 1 (1):13-20.
Suyono, D. N. & Nadi, S. 2009. Pengembangan Per¬angkat Pembelajaran IPA Terpadu SMP Berpola Connected. Artikel Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Srategi, Dan Implementasinya Dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.
Vembrianto. 1985. Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.
Walker, G. H., 2005. Critical Thinking in Asynchronous Discussions. International Journal Technology and Distance Learning, 2(6): 19-21.
Wartono. 2007. Evaluasi pendidikan. Malang.
Wena & Made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporen: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Wilujeng, I. 2011. IPA Terpadu. Materi Disampaikan Dalam Rangka Stadium General Program Studi Pendidikan IPA Tanggal 19 Mei 2011 Di Universitas Negeri Semarang
Yuliani, H., Sunarno W. & Suparmi. Jurnal inkuiri . 2012. Pembelajaran Fisika Dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Dengan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Sikap Ilmiah dan Kemampuan Analisis. ISSN: 2252-7893 Vol 1 No.3, 2012.

Downloads

Published

2019-12-30

How to Cite

Lawut, S. Y., Kurniawati, M., & Pratiwi, H. Y. (2019). PENGEMBANGAN MODUL IPA FISIKA BERBASIS PBL PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA. RAINSTEK: Jurnal Terapan Sains Dan Teknologi, 1(4), 73–79. https://doi.org/10.21067/jtst.v1i4.4119

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2